Saran Susy untuk Gregoria: Lebih Matang Lagi

28 Agustus 2019 12:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gregoria Mariska Tunjung di Kejuaraan Dunia 2019. Foto: ARA FOTO/Hafidz Mubarak/pd.
zoom-in-whitePerbesar
Gregoria Mariska Tunjung di Kejuaraan Dunia 2019. Foto: ARA FOTO/Hafidz Mubarak/pd.
ADVERTISEMENT
Gregoria Mariska Tunjung menelan hasil buruk di ajang Kejuaraan Dunia BWF 2019. Ia terhenti di babak 16 besar oleh atlet asal Thailand, Ratchanok Intanon.
ADVERTISEMENT
Pada laga yang dihelat di St. Jakobshalle, Basel, tersebut, Gregoria tunduk dari Intanon dalam laga tiga gim, 21-18, 21-23, dan 10-21. Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Gregoria kala bersua Intanon. Dalam enam pertemuan, Gregoria tak pernah dari atlet peringkat enam dunia tersebut.
Bukan cuma itu saja, kekalahan Gregoria ini--diiringi juga dengan kekalahan Fitriani--membuat sektor tunggal putri gagal menyumbangkan gelar untuk kontingen Indonesia di ajang Kejuaraan Dunia BWF. Manajer Tim Indonesia, Susy Susanti, mengungkapkan akan melakukan evaluasi di sektor tunggal putri ini.
"Hampir semua masuk target, tapi mungkin ganda campuran dan tunggal putri yang kita harapkan lebih, hasilnya di bawah target. Untuk tunggal putri, Grego (Gregoria) sebenarnya punya kesempatan masuk semifinal. Ia harus kerja keras lagi," ungkap Susy saat ditemui di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (27/8/2019) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Gregoria Mariska Tunjung di Kejuaraan Dunia 2019. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/pd.
"Saya melihat progres dari masing-masing sektor sudah terpenuhi. Kami berharap di turnamen yang akan datang, sektor-sektor lain akan berbicara dan bahkan mengimbangi serta bisa berprestasi seperti ganda putra," lanjutnya.
Mengenai Gregoria sendiri, Susy memiliki saran khusus. Sosok yang juga berlaga di sektor tunggal putri semasa jadi atlet itu mengungkapkan bahwa Gregoria masih kerap menunjukkan ketidakmatangan ketika berlaga.
Dalam laga melawan Intanon, Gregoria sebenarnya bisa mengunci gim pertama dengan apik. Sayangnya, memasuki gim kedua ia hilang fokus. Di gim ketiga, alih-alih lepas dari situasi sulit, ia terbenam dalam permainan agresif Intanon.
Susy pun mengungkapkan bahwa di ajang-ajang ke depan, Gregoria harus lebih matang lagi. Apalagi, persaingan di sektor tunggal putri makin ketat karena sudah banyak pemain-pemain muda yang naik. Gregoria harus kerja lebih keras lagi.
ADVERTISEMENT
Manajer Tim Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF 2019, Susy Susanti. Foto: Sandy Firdaus/kumparan
"Pasti butuh kerja keras, apalagi sekarang persaingan semakin ketat dan sekarang pemain-pemain muda itu sudah waktunya naik. Kita melihat lawan Ratchanok (Intanon) itu dia (Gregoria) sudah di atas angin. Tapi hal kecil kayak kematangan, keyakinan, dan fokus itu ia belum punya," ujar Susy.
"Fisik dia tidak ada masalah. Tapi, pada saat mengalami kesulitan, ia belum bisa keluar dari masa kesulitan itu. Pada saat kalah itu ia terbawa pikiran, aduh saya kalah, dan akhirnya dia tidak bisa bangkit di gim ketiga. Hal-hal kecil ini yang harus dibenahi dengan ekstra kerja keras," lanjutnya.