news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sejarah Baru di Olimpiade 2020: Apinya Diklaim Ramah Lingkungan

23 Juli 2021 23:12 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Naomi Osaka dari Jepang menyalakan api Olimpiade pada upacara pembukaan Olimpiade di Jepang. Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Naomi Osaka dari Jepang menyalakan api Olimpiade pada upacara pembukaan Olimpiade di Jepang. Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
ADVERTISEMENT
Upacara Pembukaan Olimpiade 2020 digelar di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, pada Jumat (24/7). Sejarah baru tercipta karena api yang dinyalakan di Olimpiade kali ini diklaim ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan AP, nyala api di Olympic Stadium dan kuali (cauldron) di sepanjang tepi pantai dekat Teluk Tokyo akan ditopang sebagian oleh hidrogen. Apa bedanya dengan api di edisi Olimpiade sebelumnya?
Sebelumnya, api dinyalakan dengan propana, bubuk mesiu, resin, hingga minyak zaitun; sejak kuali modern pertama pada Olimpiade Amsterdam 1928. Aksi oper obor (torch relay) diperkenalkan delapan tahun kemudian di Berlin.
Hidrogen dinilai lebih ramah lingkungan ketimbang propana karena tak menghasilkan karbon dioksida saat dibakar. Kuali Tokyo yang berbahan bakar hidrogen diproduksi oleh pabrik di Prefektur Fukushima memakai energi terbarukan. Propana dan hidrogen dipakai selama estafet obor di Olimpiade 2020.
Naomi Osaka dari Jepang menyalakan api Olimpiade pada upacara pembukaan Olimpiade di Jepang. Foto: Mike Blake/Reuters
Kuali untuk Olimpiade 2020 dirancang oleh arsitek Kanada, Oki Sato. Konsep bola terinspirasi dari matahari terbentang seperti kelopak bunga, yang menurut penyelenggara mewujudkan vitalitas dan harapan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, penyelenggara Olimpiade London 2012 sempat menggembar-gemborkan rencana untuk obor rendah karbon, tetapi tidak bisa mendapatkan desain tepat pada waktunya. Mereka malah menggunakan campuran propana dan butana.
Sementara itu, saat Olimpiade Rio 2016, ofisial Brasil mengakalinya dengan cara lain. Mereka memakai kuali yang lebih kecil untuk mengurangi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan.
***