Semakin Tinggi Marcus/Kevin, Semakin Kencang Angin Menerpa
ADVERTISEMENT
Sejak 28 September 2017 hingga hari ini, rangking satu dunia BWF sektor ganda putra tak berubah. Di posisi puncak itu masih kukuh berdiri pasangan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo .
ADVERTISEMENT
Duo berjuluk Minions tersebut artinya sudah lebih dari dua tahun menyandang status ganda putra terbaik dunia. Namun, semakin lama Marcus/Kevin bertengger di sana, semakin kencang pula angin menerpa mereka.
Bagi Marcus/Kevin, angin kencang itu berwujud tekanan. Bukan hanya tekanan saat pertandingan, melainkan pula tekanan yang lahir dari ekspektasi publik karena ingin melihat mereka terus berdiri di podium tertinggi.
Sudah 29 gelar juara di turnamen BWF yang berhasil dikoleksi mereka, belum lagi dengan emas Asian Games 2018. Namun, Marcus/Kevin tak luput dari kritik karena kerap gagal di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.
"Pressure itu pasti banyak, apalagi semakin ke atas, semakin banyak pressure. Kalau pergi (bertanding) pasti targetnya juara. Kalau sampai final saja (dan menjadi runner-up) dibilang gagal," kata Marcus dari keterangan tertulis yang diterima kumparanSPORT.
ADVERTISEMENT
"Pasti ada pressure, tapi karena memang ini hobi dan pekerjaan kami, ya, dinikmati saja," ujar atlet berusia 29 tahun tersebut.
Wujud lain dari angin kencang kepada Marcus/Kevin adalah lawan tangguh yang sulit diatasi. Mereka adalah Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. Ganda putra asal Jepang itu selalu menekuk Marcus/Kevin di enam pertemuan terakhir.
Dua perjumpaan terakhir terjadi di ajang akbar, yakni final All England 2020 dan semifinal BWF World Tour Finals 2019. Namun, Marcus/Kevin tak ingin larut dalam kekecewaan.
"Ekspektasi orang 'kan tinggi, apalagi di pertandingan penting. Kalau kalah pasti sedih, yang dilakukan, ya, harus latihan lebih keras lagi," ujar Kevin.
===
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!
ADVERTISEMENT