Siap Pertahankan Gelar Piala Thomas Tahun Depan, Tim Indonesia?

29 Desember 2021 17:00 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cover BNI 28. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cover BNI 28. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu kabar bahagia dari dunia bulu tangkis pada 2021 adalah keberhasilan tim Indonesia menjuarai Piala Thomas. Kini, tantangan berikutnya jelas adalah mempertahankan titel juara ini pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
Turnamen yang dijuarai tim Indonesia di Denmark ini tetap bernama 'Piala Thomas 2020' karena harusnya memang turnamen ini digelar pada tahun lalu, tetapi tertunda karena pandemi corona. Kontingen 'Merah Putih' mampu melakukan persiapan matang dan akhirnya menjadi juara pada Oktober 2021.
Apresiasi yang sebesar-besarnya jelas layak diberikan kepada seluruh atlet yang tergabung dalam tim Indonesia di Piala Thomas 2020 serta jajaran pelatih. Akhirnya, piala yang dirindukan itu kembali ke 'Bumi Pertiwi' setelah 19 tahun menghilang.
Sebelumnya, Indonesia terakhir kali menjuarai Piala Thomas pada 2002. Dan kini, Indonesia kembali membawa pulang trofi dan kian mengukuhkan diri sebagai 'raja' Piala Thomas dengan raihan total 14 gelar.
Tim Indonesia merayakan gelar juara Piala Thomas usai mengalahkan China di partai final di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10). Foto: Yohan Nonotte/Badmintonphoto/BWF
Gelar juara ini kian berkesan karena tim Indonesia mengalahkan musuh bebuyutan, China, pada partai puncak. Anthony Ginting cs. bahkan bisa menang 3-0 atas negara yang mengoleksi 10 titel juara Piala Thomas tersebut.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Anthony mengalahkan Lu Guangzu pada partai pertama via rubber game. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lalu tanpa neko-neko menundukkan He Jiting/Zhou Haodong dalam duel 2 gim. Terakhir, Jonatan Christie memastikan kemenangan atas Li Shifeng usai bertanding 3 gim.
Namun, tetap saja bukan cuma empat nama itu yang layak dipuji setinggi langit. Sebab, dalam perjalanannya, atlet-atlet yang tak main di final juga memegang peran penting kesuksesan tim Indonesia di Piala Thomas 2020.
Misalnya, ada Shesar Hiren Rhustavito yang dua kali menjadi penentu kemenangan tim Indonesia pada babak grup, masing-masing kala berhadapan dengan Thailand dan Taiwan. Ada pula Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.
Pendukung Anthony Ginting saat melawan pemain China Lu Guang Zu di Piala Thomas. Foto: Yohan Nonotte/Badmintonphoto/BWF
Skuad lengkap Piala Thomas 2020 adalah Mohammad Ahsan, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando, Jonatan Christie, Marcus Fernaldi Gideon, Anthony Sinisuka Ginting, Daniel Marthin, Shesar Hiren Rhustavito, Hendra Setiawan, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Chico Aura Dwi Wardoyo.
ADVERTISEMENT
Sebagai apresiasi untuk kerja keras mereka, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memastikan pemberian bonus. BNI yang juga merupakan sponsor resmi PBSI ini menggelontorkan anggaran sebesar Rp 5 miliar. Penyaluran bonus tersebut pun dicairkan sekaligus.
"Untuk apresiasi tim Piala Thomas sesuai yang kami sampaikan Rp 5 miliar, sesuai yang kita alokasikan. Sekaligus khusus untuk tim Piala Thomas," jelas Corporate Secretary BNI, Mucharom.
Dengan begini, diharapkan para atlet bulu tangkis RI bisa lebih semangat lagi dalam berkompetisi. Apalagi, Piala Thomas akan kembali hadir pada 2022.
Selebrasi tunggal putra Indonesia Jonatan Christie usai mengalahkan China pada pertandingan final Thomas Cup 2020 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark. Foto: Yves Lacroix/Badmintonphoto/BWF
Piala Thomas memang sebuah turnamen yang bersifat dua tahunan. Digesernya edisi 2020 untuk dihelat pada 2021 tak serta merta membuat penyelenggaraan berikutnya dari ajang prestisius ini akan berlangsung pada 2023.
ADVERTISEMENT
Rencananya, Piala Thomas 2022 akan dihelat di Bangkok, Thailand, pada Mei. Sudah siapkah tim Indonesia untuk mempertahankan gelar?
Indonesia sejatinya berhak optimistis untuk Piala Thomas 2022. Sebab, Anthony Ginting dan Jonatan Christie masih layak untuk mengisi sektor tunggal putra. Mereka masih berusia kepala 2 dan masih kompetitif.
Satu tempat di tunggal lagi mungkin akan jadi 'rebutan' Shesar dan Chico. Nama yang disebut kedua jelas perlu kian meningkatkan dan mengasah kemampuannya demi bisa menggeser sang senior.
Jokowi angkat Piala Thomas di Bali. Foto: PBSI
Tim Indonesia bahkan sangat kuat di sektor ganda putra. Marcus/Kevin jelas akan menjadi senjata utama, serta ada kemungkinan Ahsan/Hendra juga kembali dipertimbangkan karena keduanya belum ada tanda-tanda ingin pensiun. Sementara, Fajar/Rian juga bisa menjadi opsi.
ADVERTISEMENT
Namun, para ganda putra muda RI juga banyak yang potensial. Misalnya, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan yang sukses menjuarai Spain Masters dan Belgian International pada 2021 serta kini menduduki peringkat 22 dunia.
Leo/Daniel juga masih bertaji. Pasangan berjuluk 'Baby Minions' ini sanggup menjejak semifinal Thailand Open 2020 yang dihelat pada Januari 2021 dan menjadi runner up Hylo Open pada November lalu.
Muhammad Fikri/Bagas Maulana juga bisa menjadi opsi potensial. Mereka bisa mengalahkan Fajar/Rian pada babak 32 besar Indonesia Masters. Secara peringkat, Fikri/Bagas kini ada di urutan 29 dunia atau satu peringkat di bawah Leo/Daniel.
Jokowi angkat Piala Thomas di Bali. Foto: PBSI
Bicara soal peta kekuatan calon lawan, Indonesia jelas harus kembali mewaspadai China. Ada yang menyebut bahwa China tidak menurunkan atlet terbaik mereka di Piala Thomas 2020. Apa pun alasannya, tim 'Negeri Tirai Bambu' akan sangat penasaran untuk meraih titel juara tahun depan.
ADVERTISEMENT
Namun setidaknya, pada sektor ganda putra, China mungkin 'agak lemah' karena pasangan terbaik mereka, He Jiting/Tan Qiang, cuma menempati urutan 19. Mereka boleh jadi kurang kompetitif karena meninggalkan banyak turnamen karena pertimbangan pandemi corona.
Sementara, tunggal putra mereka tetap perlu diwaspadai. Shi Yuqi dan Lu Guangzu diprediksi berpeluang menggebrak pada 2022. Chen Long yang sudah berusia 32 tahun mungkin akan ditepikan.
Kemudian, ada Denmark yang memiliki dua tunggal putra terbaik pertama dan ketiga di peringkat dunia saat ini, Viktor Axelsen dan Anders Antonsen.
Pada sektor ganda putra, Kim Astrup/Anders Rasmussen adalah pasangan berusia 29 tahun dan 32 tahun. Belum tampak lagi tanda-tanda penerus mereka yang sepadan.
Lawan yang paling harus diwaspadai jelas adalah Jepang. Andai tak cedera, Kento Momota akan menjadi andalan utama di tunggal putra. Kanta Tsuneyama dan Kenta Nishimoto juga bakal menjadi opsi.
Pebulu tangkis Jepang, Kento Momota. Foto: REUTERS/Vincent Kessler
Ganda putra mereka sangat tak bisa diremehkan. Jepang tak risau usai Hiroyuki Endo pensiun dan meninggalkan Yuta Watanabe.
ADVERTISEMENT
Kini, Jepang memiliki andalan baru: Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang menjuarai Indonesia Masters, BWF World Tour Finals, dan BWF World Championships pada 2021, serta kini menempati urutan 4 dunia.
Pasangan Jepang lain juga wajib diwaspadai Indonesia. Misalnya adalah Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (peringkat 6)0, Takuto Inoue/Yuki Kaneko (peringkat 33), dan Akira Koga/Taichi Saito (peringkat 21).
Juga, lawan yang mesti diwaspadai Indonesia adalah Malaysia. Mereka memiliki tunggal putra yang menjuarai All England 2021, Lee Zii Jia; dan ganda putra yang merebut perunggu Olimpiade 2020, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Tunggal Malaysia putra yang tampil oke pada 2021 memang cuma Lee. Namun, Rexy Mainaky yang kini menjadi Wakil Direktur Pembinaan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) pernah sesumbar bahwa Malaysia memiliki tunggal dan ganda putra yang cukup untuk berbicara banyak di Piala Thomas.
ADVERTISEMENT
"Untuk memenangkan Piala Thomas, Anda membutuhkan setidaknya 5 pemain tunggal yang bagus dan 4 pasangan. Jika kami bisa mengerjakan ini, saya berani mengatakan Malaysia memiliki apa yang diperlukan untuk mencapai final Piala Thomas tahun depan. Kami bahkan bisa memenangkannya," terang Rexy dikutip dari New Straits Times.
Perhatian pada ganda putra, Malaysia juga memiliki Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, dan Goh Sze Fei/Nur Izzudin. Mereka semua berada di 20 besar dunia, masing-masing peringkat 11, 13, dan 17.
Pebulu tangkis Malaysia Goh Sze Fei/Nur Izzuddin di Indonesia Open 2021, di Bali, Kamis (25/11). Foto: Raphael Sachetat/Badmintonphoto/BWF
Pasangan yang disebut terakhir mampu membuat kejutan dengan mengalahkan peraih emas Olimpiade, Lee Yang/Wang Chi-lin, pada tahun ini. Goh/Nur menekuk wakil Taiwan itu di 16 besar Indonesia Open 2021.
ADVERTISEMENT
Bicara soal Taiwan, mereka tak cuma punya Lee/Wang di sektor ganda putra, tetapi juga ada Lu Ching Yao/Yang Po Han. Pada tunggal putra, Taiwan masih akan mengandalkan Chou Tien Chen dan Wang Tzu Wei.
Dengan melihat peta kekuatan lawan, akankah Indonesia mampu mempertahankan gelar Piala Thomas pada tahun depan? Semoga.