Simone Biles Sukses Sabet Perunggu Usai Sempat Mundur karena Masalah Mental

4 Agustus 2021 12:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simone Biles, Atlet senam Amerika Serikat. Foto: Loic Venance/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Simone Biles, Atlet senam Amerika Serikat. Foto: Loic Venance/AFP
ADVERTISEMENT
Atlet senam AS, Simone Biles, menorehkan kisah inspiratif dalam Olimpiade 2020. Sempat umumkan mundur karena kesehatan mental, dia kembali dan kantongi medali perunggu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Biles mundur dari final nomor all-around individual putri yang digelar pada (29/7). Sebab, dia merasa kondisi mentalnya memburuk di pertandingan terakhir dan memengaruhi penampilannya.
Namun, hal mengejutkan terjadi ketika Biles comeback dan melakoni laga final nomor balok keseimbangan. Dirinya pun sukses berada di posisi ketiga, tepat di bawah dua atlet China, Guan Chenchen dan Tang Xijing.
"[Perunggu] berarti lebih dari semua emas karena saya telah melalui begitu banyak selama lima tahun terakhir dan minggu terakhir di sini, itu sangat emosional," ucap Simone Biles kepada NBC TODAY Show.
Kegigihan serta dedikasi atlet 24 tahun itu patut diacungi jempol. Terlebih, Simone Biles telah melewati masa lalu dan perjalanan karier yang berat.
ADVERTISEMENT
Lahir di Columbus, Ohio, Biles harus dikirim ke panti asuhan ketika usianya baru menginjak tiga tahun. Hal itu karena sang ibu, Shanon, menderita penyalahgunaan narkoba.
Kakeknya, Ron Biles, mengadopsi Biles ketika berusia enam tahun beserta adik perempuannya, Adria. Mereka pun pindah dan menetap di Houston, Texas.
"Dipisahkan dari ibu kandung saya, ditempatkan di panti asuhan sebelum saya secara resmi diadopsi oleh kakek-nenek saya, itu mengatur saya dalam rute hidup yang lebih baik," ungkap Biles dalam serial Facebook Watch miliknya, Simone Vs. Diri, dikutip dari The Sun.
“Saya merasa tidak akan berada di tempat saya sekarang, kecuali titik balik itu terjadi. Saya percaya segala sesuatu terjadi karena suatu alasan dan saya selamanya bersyukur untuk itu karena saya pasti mendapat kesempatan kedua dalam hidup," tambahnya.
Simone Biles, Atlet senam Amerika Serikat. Foto: Loic Venance/AFP
Untuk kiprahnya di dunia senam, Simone Biles mulai menjadi sorotan ketika bersinar di Olimpiade Rio 2016. Di sana, ia memborong 5 medali sekaligus.
ADVERTISEMENT
Meski menjadi sorotan dan dielu-elukan masyarakat AS, Biles tetap rendah hati. Baginya, apa yang dia lakukan adalah bagian dari perjuangan menyuarakan suara perempuan dan anak-anak.
"Saya merasa ini bukan hanya tentang pencapaian saya, ini adalah apa yang saya perjuangkan dan bagaimana mereka akan membantu saya menggunakan suara saya dan juga menjadi suara untuk perempuan dan anak-anak," katanya.
Ketenaran seorang Simone Biles kerap membuatnya menjadi bahan perbincangan di AS. Termasuk ketika dirinya menjalin kasih dengan sesama pesenam, Stacey Ervin Jr, sebelum akhirnya berpisah pada 2020.
Hal berat lain yang pernah menimpa Biles adalah kasus pelecehan seksual pada 2018. Dirinya mengonfirmasi bahwa mantan dokter senam AS, Larry Nassar, telah menyerangnya secara seksual.
Simone Biles, Atlet senam Amerika Serikat. Foto: Loic Venance/AFP
"Sebagian besar dari Anda mengenal saya sebagai gadis yang bahagia, cekikikan, dan energik. Tapi akhir-akhir ini, saya merasa sedikit patah dan semakin saya mencoba untuk mematikan suara di kepala saya, semakin keras teriakannya," tulis Simone di Twitter, dikutip dari The Sun.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak takut untuk menceritakan kisah saya lagi. Saya juga salah satu dari sekian banyak penyintas yang dilecehkan secara seksual oleh Larry Nassar," tambahnya.
Larry Nassar pun akhirnya dipenjara 175 tahun karena kasus pelecehan seksual kepada Biles dan 150 anak perempuan lainnya. Selain itu, Nassar juga terkena tuduhan pornografi anak.
Saat proses persidangan di pengadilan, Simone Biles menolak untuk hadir. Dia mengatakan tidak siap secara emosional untuk kembali menghadapi seorang Larry Nassar.
Simone Biles, Atlet senam Amerika Serikat. Foto: Martin BUREAU / AFP
Keberanian yang dilakukan Simone adalah sesuatu yang berharga untuk masa depannya, termasuk ketika membawa perbincangan tentang kesehatan mental dalam dunia olahraga.
"Saya merasa kami bukan hanya hiburan, kami juga manusia, dan kami memiliki perasaan," ucapnya kepada wartawan seusai meraih perunggu di Olimpiade 2020, dikutip dari Olympics.
ADVERTISEMENT