Sirkuit Termas de Rio Hondo: Musuh Utama Ban Michelin

26 Maret 2019 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rossi di GP Argentina 2018. Foto: REUTERS/Marcos Brindicci
zoom-in-whitePerbesar
Rossi di GP Argentina 2018. Foto: REUTERS/Marcos Brindicci
ADVERTISEMENT
Aspal Sirkuit Termas de Rio Hondo adalah tipikal musuh bagi ban, terutama untuk Michelin yang bertugas sebagai produsen ban bagi para pebalap di MotoGP.
ADVERTISEMENT
Sebagai venue untuk Grand Prix (GP) Argentina, aspal di sirkuit sepanjang 4,806 km itu dikombinasikan dengan lintasan panjang yang abrasi dan temperatur panas, serta cuaca yang mudah berubah.
Ya, kondisi tersebut membuat Michelin, tim, hingga pebalap sendiri harus pintar-pintar memilih ban dan menjaga konsumsinya.
Kini, jelang GP Argentina 2019 yang dihelat 29-31 Maret, bukan berarti Michelin tidak mengantisipasi kondisi Termas de Rio Hondo. Dari analisis data, pabrikan asal Prancis ini memutuskan membawa semua kompon simetris untuk ban belakang pertama kalinya.
"Termas de Rio Hondo menyulitkan sejak kami kembali ke MotoGP (pada 2016)," ujar Manajer Michelin Motorsport Two-Wheel, Piero Taramasso, seperti dilansir Crash.
Persiapan Michelin di Tes MotoGP Sepang 2019. Foto: Dok. Michelin Motorsport
"Ketika pertama tes di sana pada 2015, saat itu hujan jadi kami tidak punya data lengkap. Tiga tahun setelahnya, cuaca juga selalu buruk jadi kami tidak pernah punya kesempatan mencoba trek kering sepanjang pekan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini, kami bawa alokasi ban yang kami rasa akan cocok dengan aspalnya. Kami juga selalu membandingkan sirkuit lain yang mirip Termas sebelum memutuskan kompon simetris," tutup Taramasso.
Sebelumnya, Termas de Rio Hondo pun cukup menantang bagi Bridgestone --produsen ban sebelum Michelin masuk pada 2016.
Di MotoGP 2015, tengoklah bagaimana perbedaan pilihan ban harus dibayar Marc Marquez dengan kekalahan. Berstatus pole sitter, rider Spanyol ini terjatuh usai bersenggolan dengan Valentino Rossi.
Rossi yang memakai ban belakang extra-hard masih bisa melaju, sementara Marquez dengan ban belakang hard tidak bisa menjaga keseimbangan dan terjatuh.
Lalu pada seri teranyar di 2018, hujan yang turun juga membuat Cal Crutchlow bermasalah di Tikungan 4. Melewati titik yang licin, motor rider Inggris itu terlihat tidak terkendali.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa bagian trek baru diaspal ulang sehingga Michelin diizinkan menyediakan empat kompon, alih-alih tiga sesuai regulasi.
Teranyar, Michelin mendapat keluhan dari Rossi di GP Australia sebagai pembuka musim 2019. Menurut Rossi, ban yang membuat penampilannya menurun di sesi latihan bebas dua.
Meski begitu, pihak Michelin menegaskan bahwa gaya balapan Rossi yang tidak sesuai dengan pilihan bannya. Bagaimana tantangan Rossi jelang melaju di Argentina, musuh besar si ban?
Mengutip artikel Michelin Motorspot jelang GP Argentina tahun lalu, karakter sirkuitnya lebih cocok untuk Desmosedici yang kuat di lintasan lurus. Di Termas, trek lurus terpanjang sejauh 1,076 km.
Valentino Rossi mengikuti FP4 GP Qatar di Sirkuit Losail, Doha. Foto: GIUSEPPE CACACE/AFP
Dengan lima tikungan kiri dan sembilan tikungan kanan, saat itu Michelin menyediakan Power Slick lunak, medium, dan keras untuk ban depan dan belakang.
ADVERTISEMENT
Sementara Michelin Power Rain yang tersedia untuk menghalau trek basah, kompon tersedia dengan jenis lunak dan medium.
Semua ban depan itu berjenis simetris, sementara untuk ban belakang, hanya kompon lunak dan medium Power Slick yang simetris. Untuk ban belakang kompon keras Power Slick dan kompon lunak serta medium Power Rain berjenis asimetris.
Dengan kepastian Michelin hanya menyediakan kompon ban belakang berjenis simetris di GP Argentina 2019, Rossi dan kawan-kawan akan memiliki tekanan dan cengkraman yang sama baik itu di tikungan kiri maupun kanan.