Susy Susanti Ingatkan Firman Abdul Kholik untuk Terus Berjuang Keras

1 Maret 2018 19:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Firman beraksi di SEA Games 2015. (Foto: AFP/Mohd Fyrol)
zoom-in-whitePerbesar
Firman beraksi di SEA Games 2015. (Foto: AFP/Mohd Fyrol)
ADVERTISEMENT
Firman Abdul Kholik bukan nama baru di Pemusatan Latihan (Pelatnas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Usai menjuarai Badminton Asia Youth U-17 pada 2013, Firman kemudian menyegel tempat di skuat nasional.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, sinar Firman kemudian redup. Pamornya tidak sementerang Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang sama-sama merupakan ujung tombak tunggal putra.
Sampai akhirnya Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2018 itu datang. Di turnamen yang juga kualifikasi Piala Thomas itu, Firman menjadi pahlawan kelolosan Indonesia ke partai puncak. Saat kondisi imbang 2-2 dengan Korea, Firman mampu menang 20-11, 11-21, dan 22-20 atas Lee Dong-keun.
Meski demikian, hal itu dirasa belum cukup untuk memberikan gelar atlet berprestasi bagi Firman. Tak ayal, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Susy Susanti, tak hentinya mengingatkan Firman untuk terus berjuang.
"Firman itu 'kan sebetulnya berbeda dari yang lain. Dengan kelebihan dia sebagai pemain kidal, itu bisa jadi keunggulan dia. Tapi balik lagi ke pemainnya, harus berjuang ekstra juga," ungkap Susy saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Kamis (1/3/2018).
ADVERTISEMENT
Musim 2017, Firman sendiri tidak menghasilkan gelar apa pun. Di Malaysia dan Singapura Terbuka, pemain kelahiran 11 Agustus 1997 itu hanya bertahan hingga babak kualifikasi. Susy pun berujar, ketika seorang pemain belum bisa mencapai level tertinggi, berarti banyak kekurangan mulai dari fisik, kemauan, daya juang, juga kematangan mental.
"Itu yang harus diperbanyak. Kalau masih saja sama, ya, Firman jalan di tempat. Harus ekstra berjuang agar cepat mengejar pemain di atasnya. Kami tak hanya memberikan motivasi, tapi juga menekan agar ia mau berjuang ekstra," tegas Susy.
Susy Susanti (tengah) (Foto: Alan Kusuma)
zoom-in-whitePerbesar
Susy Susanti (tengah) (Foto: Alan Kusuma)
"Juara 'kan satu, jadi kami bilang: kalau latihan untuk jadi juara di level kamu yang di bawah standar, orang lain empat jam, kamu harus mau latihan lima enam tujuh jam," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Melakoni musim 2018, Firman hanya bertahan hingga babak kedua Thailand Masters usai terhenti di tangan Jun Hao Leong (Malaysia). Di Indonesia Masters akhir Januari lalu, Firman juga hanya puas melangkah hingga babak kedua kualifikasi.
"Dari suasana PBSI saat ini juga, dengan banyaknya atlet muda, paling tidak jadi bersaing. Siapa yang tidak siap, akan cepat tersusul. Yang atas jadi harus lebih siap menghadapi kompetisi. Lengah sedikit, nyaman sedikit, lewat sama bawahnya," pungkas Susy.