Suzuki di Austin: Ada Reuni Brivio dan Rossi Selain Kemenangan Rins

18 April 2019 18:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Valentino Rossi merayakan finis kedua di GP Amerika Serikat. Foto: Dok. Yamaha MotoGP
zoom-in-whitePerbesar
Valentino Rossi merayakan finis kedua di GP Amerika Serikat. Foto: Dok. Yamaha MotoGP
ADVERTISEMENT
Salah jika Anda berpikir Alex Rins adalah orang paling berbahagia di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Texas. Pada race GP Amerika Serikat, Senin (15/4/2019) dini hari WIB, Rins memang menjadi juara, tetapi cerita tidak cuma berpusat pada dirinya.
ADVERTISEMENT
Bukan Rins yang paling semringah karena merengkuh kemenangan pertamanya di MotoGP. Ada sosok yang mendapat kebahagiaan dobel lewat keberhasilan Valentino Rossi di belakang Rins.
Davide Brivio orangnya. Kepada GPOne, Manajer Tim Suzuki Ecstar ini mengungkapkan momennya bersama Rossi di parc ferme --tempat parkir tiga pebalap tercepat di race.
Saat itu, Brivio mengatakan dirinya dan Alessio 'Uccio' Salucci, sahabat sekaligus salah satu orang kepercayaan Rossi, langsung memeluk sang rider. Tentu saja, Brivio yang berseragam biru khas skuat Hamamatsu ini langsung 'diusir'.
"Bertarung dengan Vale --sapaan Rossi-- adalah hal yang aneh karena kami menghabiskan bertahun-tahun bersama selama di Yamaha. Di parc ferme, saya dan Uccio memeluk Vale, lalu dia berbaik hati menunjukkan bahwa saya salah tim, itu lucu," kata Brivio.
ADVERTISEMENT
Valentino Rossi (kanan) dan Davide Brivio (tengah) saat konferensi pers Tim Gauloises Yamaha di Tokyo, Jepang, pada 2005. Foto: TOSHIFUMI KITAMURA/AFP
Well, siapa, sih, Brivio? Setelah menjabat direktur tim Yamaha pada 2002, dia sukses mendatangkan Rossi ke tim mulai 2004. Secara eksklusif, Brivio juga menjadi manajer Rossi hingga 2010.
Saat Rossi keluar pada 2010 itu, Brivio ikut menyudahi kariernya bersama Yamaha yang sudah dibangun 20 tahun. Lantas, apakah kenangan manisnya membuat Brivio sedikit kecewa karena Rossi kalah di Austin?
"Saya tidak menyesalinya (Suzuki menang). Vale juga tidak akan sedih jika mencuri kemenangan dari kami. Ada persaingan sehat dengan Vale. Yang pasti dia sangat hebat, selalu membuat orang terpukau," jawab Brivio.
"Lap terakhir (GP Amerika Serikat) luar biasa, kami lebih cepat 0,6 detik tapi saya lihat Vale mendekat. Saya sudah membayangkan kami akan disalip, tapi beruntung kali ini menjadi milik Suzuki."
ADVERTISEMENT
"Tapi Anda harus menghormati motivasi dan keinginan Vale untuk menang. Setelah semua yang dilakukannya sepanjang karier, menjaga motivasi tidaklah mudah," imbuh Brivio.
Valentino Rossi dan Alex Rins usai finis di GP Amerika Serikat 2019. Foto: Dok. Yamaha MotoGP
Selain memuji mantan pebalap asuhannya itu, Brivio tak lupa memberikan apresiasi kepada Rins yang sukses mempersembahkan kemenangan bagi Suzuki yang terakhir disumbang oleh Maverick Vinales di Silverstone pada 2016.
"Alex berkembang dengan cepat. Dia melaju dengan baik dan sedikit melakukan kesalahan. Dia juga bisa bersaing dengan Rossi, itulah bukti nyata kematangannya," kata Brivio.
Skuat Hamamatsu, lanjut Brivio, sejatinya pun hanya menargetkan satu kemenangan dari 19 seri balapan di 2019. "Dan, kami telah melakukannya (di seri ketiga, red). Menang di MotoGP yang begitu kompetitif adalah hal yang sulit," tegasnya.
ADVERTISEMENT
"Alex adalah pebalap yang kuat. Terjatuhnya Marc Marquez memang membantu, tapi sejak Alex finis keempat di Misano (2018), dia selalu berjuang untuk podium."
"Namun, terlalu dini untuk bicara perebutan gelar juara. Sekarang kami menuju Jerez, kompetisi yang sesungguhnya. Suzuki akan terus seperti ini, berjuang untuk Top 5 dan kita tunggu hasil akhirnya," tutup Brivio.
Berikutnya, Alex Rins, Valentino Rossi, dan para pebalap andal MotoGP lain bakal melakoni seri keempat di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 5 Mei mendatang.
Di Jerez, Rossi tujuh kali menang dan mengemas rekor kemenangan terbanyak. Sementara itu, Rins tak punya bekal positif karena belum pernah menuntaskan balapan di sana sejak debut di MotoGP pada 2017.
ADVERTISEMENT