Tak Menyerah walau Tertinggal, Kunci Praveen/Melati Juarai French Open

28 Oktober 2019 6:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan (kiri) dan Melati Daeva Oktavianti, meluapkan kegembiraan usai French Open 2019 di Prancis.  Foto:  ANTARA FOTO/Nafielah - Humas PP PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan (kiri) dan Melati Daeva Oktavianti, meluapkan kegembiraan usai French Open 2019 di Prancis. Foto: ANTARA FOTO/Nafielah - Humas PP PBSI
ADVERTISEMENT
Di kota Paris, Praveen Jordan/Melati Daeva ditahbiskan sebagai kampiun ganda campuran French Open 2019. Kemenangan 22-24, 21-16, 21-12 atas Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong di partai puncak adalah penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Hasil positif pada Minggu (27/10/2019) itu menjadi kemenangan kedua atas Wei/Qiong dalam dua laga beruntun. Sebelumnya, Praveen/Melati menang 18-21, 21-16, 22-20 di perempat final Denmark Open 2019.
“Pasti ada kesempatan untuk menang dalam setiap pertandingan, apalagi kalau sudah partai final. Siapa yang lebih siap, dia pasti bisa menang. Kuncinya kami tak mau lengah dan menyerah begitu saja," jelas Praveen, dikutip dari laman resmi PBSI.
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan (kiri) dan Melati Daeva Oktavianti, meluapkan kegembiraan usai French Open 2019 di Prancis. Foto: ANTARA FOTO/Nafielah - Humas PP PBSI
Wei/Qiong membuka laga dengan dominasi. Ganda campuran China ini menandai gim pertama dengan keunggulan 7-3. Keunggulan Wei/Qiong berlanjut. Mereka sampai pada game point 20-17.
Akan tetapi, Praveen/Melati tidak menyerahkan gim pertama begitu saja. Mereka memaksa duel berlanjut hingga deuce meski akhirnya Wei/Qiong menang 24-22.
ADVERTISEMENT
Gim kedua juga diawali dengan kondisi serupa. Praveen/Melati bahkan tertinggal 7-13. Namun, di titik itulah Praveen/Melati menemukan momentum untuk bangkit. Tidak tanggung-tanggung, Praveen/Melati berhasil menyamakan kedudukan menjadi 13-13.
Usai menutup gim kedua dengan kemenangan 21-16, Praveen/Melati tetap habis-habisan di gim ketiga. Berulang kali tertinggal, berulang kali mengejar. Jatuh-bangun mereka tidak sia-sia. Gim pemungkas ditutup dengan kemenangan 21-12.
“Kuncinya adalah komunikasi dan saling mendukung. Kami percaya satu sama lain dan tidak menyerah walau harus ketinggalan dulu,” tambah Melati.
Catatan untuk penampilan Praveen/Melati tidak berhenti sampai rekor pertemuan dengan Wei/Qiong. Kemenangan ini memastikan Praveen/Melati menggamit dua gelar juara turnamen BWF level 750 secara beruntun.
"Tentunya kami sangat senang dengan hasil ini. Dua kemenangan [gelar juara] ini merupakan pembuktian bahwa kami bisa. Ini juga pasti akan menambah kepercayaan diri kami kedepannya. Namun, perjalanan masih panjang dan kami tidak boleh cepat puas,” kata Praveen, dikutip dari laman resmi PBSI.
ADVERTISEMENT
Praveen tidak mengada-ada. Menilik kalender BWF, masih ada masing-masing satu turnamen level 750 dan 500 pada sisa musim 2019.
Di level 750 ada Fuzhou China Open pada 5-10 November 2019, sedangkan level 500 menyisakan Hong Kong Open pada 12-17 November 2019.
Selain itu, level 300 masih memiliki tiga turnamen lagi: Macau Open, Gwangju Korea Master, dan Syed Modi International Badminton Championships. Kemungkinannya, Praveen/Melati akan turun di level 750 dan 500 bila melihat level dan waktu turnamen karena mempertimbangkan keikutsertaan di SEA Games 2019.
Tak sampai di situ. Jika Praveen/Melati benar-benar lolos kualifikasi BWF World Tour Finals 2019, mereka akan kembali berlaga di Guangzhou, China. Turnamen ini rencananya digelar pada 11-15 Desember 2019.
ADVERTISEMENT