Tanpa Pemain Naturalisasi, Timnas Basket Indonesia Kepayahan

20 Februari 2020 22:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Basket Indonesia, Abraham Damar Grahita, di Kualifikasi FIBA Asia 2021. Foto: Ariya Kurniawan/FIBA Media
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Basket Indonesia, Abraham Damar Grahita, di Kualifikasi FIBA Asia 2021. Foto: Ariya Kurniawan/FIBA Media
ADVERTISEMENT
Tanpa adanya dua pemain naturalisasi, Brandon Jawato dan Lester Prosper, Timnas Basket Indonesia babak belur di hadapan Korea pada laga kualifikasi FIBA Asia Cup 2021, Kamis (20/2/2020) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Indonesia menyerah 76-109 pada partai yang berlangsung di Mahaka Square, Jakarta, itu. Jawato dan Prosper sendiri absen karena proses naturalisasi mereka belum rampung.
Pelatih Timnas Basket Indonesia, Rajko Toroman, tampak tak bisa menerima kenyataan tersebut. Terlebih, tim yang ia latih sudah lebih dari satu bulan ke belakang mempersiapkan diri dengan pemain naturalisasi.
Pelatih Timnas Basket Indonesia, Rajko Toroman (kanan) dan Abraham Damar Grahita menggelar konferensi pers setelah laga versus Korea, Kamis (20/2). Foto: Ganesha Arif/kumparan
"Kami bermain tanpa skuat yang terbaik, dan kami melawan salah satu tim terbaik Asia yang sudah banyak meraih medali emas, bahkan masuk Piala Dunia. Kami bermain tanpa Jawato dan Prosper. Padahal, 1,5 bulan terakhir, kami diperkuat mereka berdua dan keduanya sangat membantu tim," kata Toroman di konferensi pers usai laga.
"Dua hari jelang laga kami baru mengetahui Brandon dan Lester tak bisa bermain. Itu sangat menyakiti kami," lanjut pelatih asal Serbia tersebut.
ADVERTISEMENT
Tanpa Jawato dan Prosper, Timnas Basket Indonesia memang sangat kesulitan. Jawato adalah pemain yang bisa membongkar pertahanan lawan lewat penetrasi dribel dan tembakan tiga angka.
Center Indonesia Patriots, Lester Prosper. Foto: Dok. IBL
Peran Prosper bisa dibilang lebih besar. Pemain yang berasal dari Amerika Serikat itu adalah seorang center dengan kemampuan fisik mumpuni. Tanpa Prosper, Indonesia tak memiliki opsi di paint area ketika menyerang dan kerap kalah saat bertahan.
Toroman mengaku mesti mengubah posisi beberapa pemain untuk mengakali absennya Jawato dan Prosper. Tentu, menghadapi tim sekelas Korea, langkah itu tak akan berhasil.
"Tanpa Jawato dan Prosper, kami tak memiliki pemain yang bisa menyelesaikan masalah. Guard kami ingin mencetak angka dengan cara penetrasi, tapi itu gagal," jelasnya.
"Kami juga tak punya banyak peluang dari dalam. Kami tak bisa berbuat banyak di paint area. Kami hanya punya tiga pemain besar, Kevin (Yonas Sitorus), Vincent (Kosasih), dan Wicak (Muhammad Wicaksono). Khusus Wicak, bahkan dia itu tipe pemain nomor 4, bukan big man," lanjut Toroman.
Pemain Timnas Basket Indonesia, Arki Dikania Wisnu, di Kualifikasi FIBA Asia 2021. Foto: Ariya Kurniawan/FIBA Media
Kendati demikian, Toroman tetap memuji upaya skuat Timnas Basket Indonesia. Menurut sang pelatih, penggawa Indonesia mampu sedikit menyulitkan Korea.
ADVERTISEMENT
"Kalian tahu, hari ini kami kalah. Namun, kami masih bisa memberikan sesuatu. Sekitar 25 menit kami bisa bermain bagus, para pemain juga mampu memberikan yang terbaik. Namun, untuk saat ini Korea memang tim yang lebih baik," pungkas Toroman.