Tanpa Target Trofi Grand Slam ke-24, Serena Takkan Turun Arena Lagi

13 Juli 2019 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan Serena Williams di Wimbledon 2019. Foto: REUTERS/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan Serena Williams di Wimbledon 2019. Foto: REUTERS/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Simona Halep boleh menegaskan bahwa misi Serena Williams melampaui rekor Margaret Court bukan urusannya.
ADVERTISEMENT
Tapi, bagi Serena misi itu ibarat inti yang menggerakkan dunianya. Misi itu adalah serum yang diinjeksikan terus menerus ke dalam tubuhnya ketika memutuskan kembali berlaga usai melahirkan.
Hingga kini, Court masih tercatat sebagai petenis yang merengkuh gelar Grand Slam nomor tunggal terbanyak. Di nomor tunggal putri, Court yang berjuluk 'The Arm' itu menyegel 24 trofi Grand Slam.
Bahkan Roger Federer yang sekarang tercatat sebagai petenis yang paling banyak mengumpulkan gelar Grand Slam di nomor tunggal putra, masih membutuhkan empat mahkota lagi untuk menyamai pencapaian legenda tenis Australia tadi.
Patrick Mouratoglou dan Serena Williams. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Sementara, Serena hanya tinggal selangkah lagi. Jika laga final Wimbledon 2019 melawan Simona Halep ditutupnya dengan kemenangan, gelar juara Serena di kompetisi tenis terelite ini genap 24.
ADVERTISEMENT
"Saya gembira karenanya. Ia memang membutuhkan tujuan. Tanpa angka 24 itu, Serena tidak akan kembali ke lapangan tenis," jelas sang pelatih, Patrick Mouratoglou.
Statement 'tinggal selangkah lagi' sebenarnya sudah datang kepada Serena sejak Australia Terbuka 2017. Itu merupakan gelar Grand Slam ke-23 yang disegel Serena di nomor tunggal putri.
Namun, selangkah lagi bukan jarak yang pendek. Kondisi fisik yang sempat tak prima usai melahirkan menjadi musuh yang mesti dikalahkan Serena lebih dulu.
Begitu musuh bebuyutan itu kalah, Serena juga mesti berhadapan dengan jalan panjang mencapai laga final. Serena juga berulang kali jatuh di duel pemungkas. Salah duanya adalah final Wimbledon dan AS Terbuka 2018.
Patrick Mouratoglou. Foto: REUTERS/Toby Melville
Bekerja sama sejak 2012 membuat Mouratoglou paham betul pencapaian Serena. Pelatih berkebangsaan Prancis ini memang sengaja menantang Serena untuk memasang target-target sulit.
ADVERTISEMENT
Tantangan makin berat karena yang mesti diurus Serena bukan hanya rangkaian target, tapi juga keluarga barunya. Maka, jangan heran dengan unggahan viral yang menunjukkan Serena berlatih sepeda statis sambil menggendong anaknya di hari jeda Wimbledon.
"Target pertama melampaui target (Chris) Evert dan (Martina) Navratilova. Setelahnya, (Steffi) Graff. Kira-kira dua minggu setelah melewati rekor Graff, ia bicara kepada saya: 'Oke, kamu minta saya mengalahkan rekor Evert dan Navratilova, lalu Graff. Setelahnya apa lagi?'"
"Saya katakan kepadanya: 'Dengar, patahkan dulu rekor Steffi Graff, baru kita bicara. Semoga ada target yang lain. Kalau tidak, kita bakal dapat masalah.' Ya, begitulah kira-kira," jelas Mouratoglou.
Serena Williams di Wimbledon 2019. Foto: REUTERS/Hannah McKay/Pool
Dan benar saja, target demi target tercapai. Serena mematahkan rekor Evert dan Navratilova pada Australia Terbuka 2015. Sementara, torehan yang melampaui pencapaian Graff dibukukan pada Australia Terbuka 2017.
ADVERTISEMENT
"Ia benar-benar harus menjaga tujuan tersebut dalam benaknya. Fokus seperti itu akan membantunya. Ini final Grand Slam, emosi pasti akan ada. Ia benar-benar menginginkan misi itu tergenapi."
"Tapi, angka 24 itu tidak boleh ada di pikirannya begitu turun arena. Fokusnya harus menang, tak boleh yang lain. Tantangan barunya, ya, di situ," jelas Mouratoglou.
***
Final tunggal putri Wimbledon 2019 antara Serena Williams dan Simona Halep akan digelar pada Sabtu (13/7/2019) di Centre Court All England Lawn Tennis and Croquet Club, Inggris. Pertandingan dimulai pada 20:00 WIB.