Tegang Ketika Unggul, Faktor Kekalahan Gregoria di Indonesia Masters

15 Januari 2020 21:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung saat pertandingan Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta.  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung saat pertandingan Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Gregoria Mariska Tunjung gagal menjadi penyelamat tunggal putri di Indonesia Masters 2020. Sebagai satu-satunya wakil tuan rumah yang tersisa, Gregoria kalah di tangan Akane Yamaguchi pada babak pertama.
ADVERTISEMENT
Pada pertandingan di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Rabu (15/1/2020) malam WIB, Gregoria sebetulnya unggul lebih dulu di gim pertama dengan 21-12, tapi kalah 15-21 pada gim kedua sehingga memaksa terjadinya rubber game.
Pertarungan Gregoria dan Yamaguchi berlangsung ketat pada gim pemungkas. Gregoria sempat unggul cukup jauh di angka 18-15, tetapi Yamaguchi mampu memaksakan deuce. Pada kondisi kritis ini, Gregoria harus mengakui keunggulan Yamaguchi 22-24.
Menyoal kekalahannya, Gregoria mengaku tak bisa mengenyahkan ketegangan ketika unggul pada gim ketiga. Masalah teknis seperti pukulan yang kerap keluar hingga hal non-teknis macam mentalitas di situasi kritis adalah faktor yang mengantarkannya pada kekalahan.
"Di gim ketiga sudah sempat unggul tiga poin 18-15, tapi aku kayak enggak siap setiap kali buat pukulan spekulasi dan pertahanan dia seperti sudah selalu siap. Aku kayak coba matiin dia, tapi (pukulan) sambungannya enggak tahu mau ke mana," kata Gregoria saat ditemui di mixed-zone.
ADVERTISEMENT
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Tunjung. Foto: ADEK BERRY / AFP
"Mungkin lebih ke mental, aku merasa akhir-akhir ini selalu kaya begini. Malah pas unggul mikirnya terlalu jauh pengin menang, harusnya satu-satu dan ketika skor 18-15 anggap saja enggak unggul. Tapi aku belum bisa mikir begitu, kebawa tegang terus, gemas sendiri," tuturnya menambahkan.
Gregoria juga menilai kekalahan di gim kedua adalah faktor besar lain yang membuat Yamaguchi bisa membalikkan momentum di gim ketiga. Pemain berusia 20 tahun itu mengaku lamban dalam menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan.
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung saat pertandingan Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Tadi di awal gim kedua aku penyesuain dengan lapangannya lambat banget, bikin kesalahan sendiri. Di gim pertama lawan gampang mati, tapi di gim kedua malah aku sering ada kesalahan yang sama. Kalau di gim kedua aku lebih cepat menyesuaikan dengan keadaan lapangan, mungkin aku bisa lebih seru," pungkas Gregoria.
ADVERTISEMENT
Dengan tersingkirnya Gregoria, tak ada lagi wakil tunggal putri 'Merah-Putih' di Indonesia Masters 2020. Sebelumnya, Fitriani dan Ruselli Hartawan juga angkat koper pada babak pertama.