Terungkap! Ini 3 Kelemahan Jawara Kelas Berat Anyar UFC, Francis Ngannou

30 Maret 2021 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Francis Ngannou. Foto: Jeff Bottari/Zuffa LLC via Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Francis Ngannou. Foto: Jeff Bottari/Zuffa LLC via Getty Images
ADVERTISEMENT
Francis Ngannou berhasil mengalahkan Stipe Miocic dan menjadi juara kelas berat UFC yang baru pada UFC 260 yang digelar di UFC Apex, Las Vegas, Minggu (28/3) silam.
ADVERTISEMENT
Ngannou mengunci kemenangan pada ronde kedua ketika melepaskan pukulan telak yang membuat Miocic tersungkur di atas kanvas. The Predator langsung menghabisi Miocic saat itu juga.
Boleh dibilang, saat ini Ngannou adalah salah satu petarung MMA dengan pukulan yang mematikan. Satu bogemannya tentu bisa menumbangkan petarung lainnya.
Francis Ngannou saat melawan Stipe Miocic dalam pertarungan kejuaraan kelas berat UFC mereka selama acara UFC 260 di UFC APEX, di Las Vegas, Nevada, Sabtu (27/3). Foto: Jeff Bottari/Zuffa LLC via Getty Images
Namun, bukan berarti petarung 34 tahun itu tak terkalahkan. Selanjutnya, duel Ngannou dan Jon Jones diprediksi akan tersaji pada musim panas nanti.
Diwartakan Sportskeeda, berikut ini 3 kelemahan Ngannou yang bisa membuat dirinya dikalahkan:
Permainan Bawah
Pertarungan perebutan gelar kela berat pertama antara Ngannou dan Miocic pada 20 Januari 2018 silam memperlihatkan keterampilan lebih dibutuhkan untuk melawan The Predator.
Miocic berhasil selamat dari beberapa serangan liar untuk akhirnya mencetak beberapa takedown satu kaki. Tanpa kekuatannya, Ngannou kesulitan untuk mencari jalan keluar saat dijatuhkan.
Petarung MMA, Francis Ngannou. Foto: GREG BAKER / AFP
Memang benar bahwa dia menunjukkan pertahanan yang bagus saat di-takedown dalam duel ulang keduanya. Akan tetapi, lawannya nanti, Jon Jones, akan tahu bahwa Ngannou tidak ingin bertarung dengan punggungnya di atas kanvas.
ADVERTISEMENT
Daya Tahan
Ngannou memiliki berat 263 pon dan seluruh bagian tubuhnya memiliki otot-otot yang kekar. Kekuatannya ini tentu menjadi keunggulan, tetapi bisa juga jadi bumerang.
Membawa beban sebanyak itu dapat membebani tubuh, terlebih jika harus bertarung selama sepuluh menit atau lebih. Kekuatan Ngannou akan berkurang seiring dengan berjalannya pertarungan.
Setiap duel yang pernah dimenangkan pria asli Kamerun ini selalu terjadi, paling lama, dalam dua ronde. Bukan kebetulan bahwa kekalahanya terjadi dalam pertarungan selama tiga ronde dengan Derrek Lewis dan lima ronde dengan Miocic.
Dagu
Seperti yang disebutkan di atas, pertarungan yang dijalanin Ngannou biasanya tidak berlangsung lama. Oleh karena itu, ia jarang menerima pukulan di dagunya.
Petarung MMA, Francis Ngannou. Foto: FRANCK FIFE / AFP
Miocic melepaskan beberapa pukulan pada duel pertamanya, tetapi berhadap-hadapan dengan Ngannou bukan pilihan yang bijak. Jadi, mengamankan takedown jadi opsi yang lebih aman dari ronde ketiga dan seterusnya.
ADVERTISEMENT
Pada ronde selanjutnya, ketika energi Ngannou sudah habis, memberikan bogem ke dagunya menjadi pilihan yang tepat. Terlalu banyak upaya takedown tentu dapat diprediksi sehingga ancaman pukulan akan menjadi lebih penting.
****