Tiga Medali Indonesia dari Kano yang Patut Disyukuri

Atlet kano putra Indonesia meraih medali perak pada laga final kano traditional boat race putra 1000 meter di Jakabaring Sport City, Palembang, Sunatera Selatan, Senin (27/8). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

Dalam tiga hari pertandingan cabang olahraga kano/kayak sprint di Asian Games 2018, Indonesia berhasil menyabet medali lewat nomor berbeda. Ketika bertanding di venue dayung kompleks Jakabaring Sport City, Palembang, Kontingen Indonesia tiga kali naik podium.

Pada hari pertama, Sabtu (25/8/2018) lalu, Tim Putri Indonesia untuk nomor 200 meter berhasil menyabet medali perak dengan catatan waktu 58.817 detik. Dwijayanti Asri dan kolega harus kalah dari China dengan catatan waktu 66.181 detik yang mengemas emas.

Berselang sehari setelahnya, giliran Tim Putra Indonesia untuk nomor 500 meter yang naik podium dengan menyabet medali perunggu dengan catatan waktu 2 menit dan 15.1572 detik.

Dan, di hari terakhir penyelenggaraan, Tarra Anwar yang berambisi memperbaiki capaian berhasil tampil gemilang dengan menduduki tempat kedua dengan catatan waktu 4 menit 34,947 detik dari nomor 1000 meter.

Atas raihan tiga medali ini, Wakil Ketua Persatuan Olahraha Dayung Indonesia (PODSI), Aan Kurnia, mengapresiasi perjuangan seluruh atletnya.

"Ini patut disyukuri. Tetapi yang paling tak diduga adalah melesat jauhnya Taiwan dan mengalahkan Indonesia," ujar Aan dalam sesi jumpa pers selepas pertandingan.

Timnas kano putra Indonesia meraih medali perunggu pada nomor kano traditional boat race di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (26/8). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

Pernyataan Aan bukan tanpa alasan. Dalam dua nomor pertandingan yakni 500 meter putra dan 1.000 meter putra, Taiwan memang tampil gemilang dengan menyabet emas. Padahal, kata Aan, timnya mewaspadai China sebagai pesaing ketat dalam perebutan medali.

"Saya kira situasinya dinamis dan tak ada yang menyangka. Tim berhasil mengalahkan lawan-lawan seperti Thailand, Myanmar dan China yang kita tahu kuat, tetapi Taiwan berhasil ke luar sebagai yang tercepat," ucapnya.

"Tentu ini menjadi pembelajaran bagi tim untuk bersiap sebelum pertandingan. Artinya, paham bagaimana kondisi lawan," katanya menutup.