Tips Fotografi: Posisi Memotret Tentukan Hasil Foto

27 Maret 2022 14:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi fotografer sepakbola menggunakan lensa tele. Foto: Andreas Gebert/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fotografer sepakbola menggunakan lensa tele. Foto: Andreas Gebert/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang yang mengira ketika seorang fotografer khususnya mendapat hasil momentum yang tepat itu hanya sekadar peruntungan ketika meliput. Padahal dibalik kata "peruntungan" ini ada sejumlah teknis dasar serta pengetahuan atau pengalaman di setiap peliputan diberbagai macam kategori.
Seorang otografer sepakbola memotret disamping kamera otomatis yang diletakkan di belakang gawang. Foto: Martin Bernetti/AFP
Kali ini kumparan ingin berbagi pengalaman dan tips bagaimana kita bisa berada di posisi yang tepat pada satu peristiwa.
ADVERTISEMENT
Tepatnya 30 Agustus 2018, di area pertandingan pencak silat Asian Games 2018 terjadi momen Presiden Joko Widodo berpelukan dan Prabowo Subianto dipeluk oleh atlet pencak silat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah yang pada waktu itu sukses membawa medali emas di pertandingan tersebut.
Momen Jokowi dan Prabowo berpelukan dengan atlet Pencak Silat di Asian Games 2018 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Kondisi di lapangan tersebut banyak yang tidak tahu banyak mengenai akan hadirnya sejumlah tokoh negara di pertandingan tersebut.
Pada saat itu banyak fotografer memilih memotret dari area atas bangku penonton agar dapat hasil foto yang clear pada atlet pencak silat yang sedang pertandingan. Termasuk saya pun berada di tempat yang sama dengan fotografer lainnya.
Jokowi dan Prabowo nonton bareng final pertandingan pencak silat Asian Games 2018. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Saat kehadiran Prabowo Subianto yang menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI). Pada saat itu saya memutuskan untuk mengambil foto dari posisi bawah dan dari posisi berseberangan dengan posisi bangku VIP yang ditempati sejumlah tokoh. Saya berpikirnya pada saat itu hanya ingin bisa memotret sejumlah tokoh yang hadir.
Jokowi dan Prabowo berfoto bersama dengan atlet pencak silat Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Saya mulai mengukur pencahayaan arena pertandingan dan pencahayaan di bangku penonton. Karena perhitungan pencahayaannya cukup jauh saya memutuskan untuk mengubah mode yang awalnya manual menjadi mode AV serta mengatur ISO yang bisa terjangkau dengan kedua pencahayaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi ISO kamera analog. Foto: Shutter Stock
Pada moment Atlet Pencak silat memeluk Joko Widodo dan Prabowo Subianto ini saya sudah sangat siap pada pemotretannya. Tidak banyak fotografer yang mendapatkan moment ini. karena kebanyakan fotografer masih berada di jajaran bangku jokowi dan prabowo. Pasti hasilnya tampak belakang dan menyamping.
Momen Jokowi dan Prabowo berpelukan dengan atlet Pencak Silat di Asian Games 2018 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ini 3 point tips yang bisa teman kumparan dapat ikuti:
1. Sebagai fotografer kita harus tau dasar teknis fotografi, bagaimana kerja speed, diafragma dan Iso. Hal ini sangat membantu kita untuk menghasilkan foto dengan apa yang kita harapkan.
Ilustrasi Triangle Exposure. Foto: Shutter Stock
2. Saat kita sebagai fotografer Jurnalistik, kita harus paham betul apa yang kita foto. Dari isu yang kita akan angkat, lokasinya, peraturan saat pemotretan, kendala pemotretan. Di point ini fotografer diminta untuk bisa mengobservasi keseluruhan kegiatan ini, nantinya bekal observasi ini sangat membantu teknis pemotretan.
Ilustrasi fotografer. Foto: Shutterstock
3. Kelengkapan kamera secukupnya pada pemotretan.
Ilustrasi kamera DSLR. Foto: Shutterstock
Tiga point tersebut bisa menjadi acuan fotografer untuk mendapatkan hasil yang dibutuhkan, selamat mencoba.
ADVERTISEMENT
***