Tundukkan Hoki/Kobayashi, Marcus/Kevin ke Babak Kedua China Terbuka

17 September 2019 19:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A.
zoom-in-whitePerbesar
Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A.
ADVERTISEMENT
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menutup babak pertama China Terbuka 2019 dengan hasil menggembirakan. Kemenangan atas Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dibukukan, slot babak kedua disegel.
ADVERTISEMENT
Duel yang digelar pada Selasa (17/9/2019) itu tuntas dengan kemenangan 21-17 dan 21-15 untuk duo berjuluk 'Minions' itu.
Finalis Kejuaraan Dunia 2019 ini tahu benar bagaimana caranya memberikan perlawanan kepada Marcus/Kevin. Tekanan sejak awal menjadi kunci untuk merengkuh poin.
Dari sini tidak mengherankan jika partai terakhir yang digelar di Court 1 Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, China, ini sudah menunjukkan karakter laga ganda: Cepat dan ganas.
Bayangkan, untuk mendapatkan kedudukan imbang saja kedua ganda mesti melakoni tiga reli panjang. Satu-satunya angka yang muncul tanpa reli dalam kurun tersebut adalah kesalahan servis Hoki/Kobayashi yang memberikan poin penyama kedudukan 1-1 untuk Marcus/Kevin.
Penempatan shuttlecock ke sudut sulit itu ibarat pedang bermata dua. Jika berhasil, bisa mematikan langkah lawan. Salah perhitungan sedikit, justru lawan yang untung.
ADVERTISEMENT
Ganda putra Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Foto: AFP/Sadiq Asyraf
Fragmen itu pula yang muncul saat Hoki/Kobayashi memangkas jarak jadi 4-5. Kevin bermaksud memberikan pengembalian tricky dengan menempatkan shuttlecock tepat di garis lapangan. Sayangnya, 'Minions' mesti kehilangan angka karena shuttlecock terjatuh di luar garis.
Marcus/Kevin boleh agresif dalam menyerang. Namun, pertahanan Hoki/Kobayashi kokohnya minta ampun. Dengan performa demikian, mereka mampu menyamakan kedudukan jadi 6-6.
'Minions' bahkan tertinggal tipis 6-7 akibat pengembalian Kevin yang membentur net, padahal dalam situasi ini Hoki/Kobayashi tidak memegang kendali laga.
Itu baru masalah pertama. Masalah kedua berkaitan dengan eror individu. Contoh jelasnya ada dalam keunggulan 9-7 untuk Marcus.
Pengembalian jauh ternyata menjadi senjata makan tuan. Shuttlecock terlempar ke luar lapangan sehingga lawan mendekat 8-9. Itu belum ditambah dengan smash tanpa akurasi mantap sehingga shuttlecock membentur net. Oke, dengan begini Hoki/Kobayashi menyamakan skor jadi 9-9.
ADVERTISEMENT
Kesalahan lainnya adalah pembacaan arah bola. Mengira shuttlecock kiriman lawan bakal out, Marcus/Kevin justru gigit jari. Kesalahan Marcus yang seperti itu memastikan keunggulan interval 11-10 menjadi milik Hoki/Kobayashi.
Tensi laga tidak juga menurun usai interval. Ini ditunjukkan dengan kedudukan ketat hingga imbang 13-13.
Nah, ketika memimpin 14-13, Hoki/Kobayashi menunjukkan apa, sih, yang menjadikan mereka sebagai kekuatan baru ganda putra Jepang. Jawabannya sederhana: Permainan seimbang.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Foto: Dok. PBSI
Hoki/Kobayashi tidak cuma sengit dalam menyerang, tetapi juga rapi dalam bertahan. Kualitas ini mereka tunjukkan dengan kepiawaian meredam serangan Marcus/Kevin.
'Minions' menyerang dengan mengincar sudut-sudut sulit. Namun, upaya ini berhasil ditangkis oleh Hoki/Kobayashi. Footwork lincah dan komunikasi yang oke memampukan Hoki/Kobayashi membangun benteng pertahanan.
ADVERTISEMENT
Tak sekadar bertahan. Keduanya malah melepaskan serangan balik yang pada akhirnya membuat 'Minions' kehilangan angka.
Namun, pertandingan belum selesai. Segala macam skenario bisa terjadi. Dua kesalahan beruntun Hoki/Kobayashi usai kedudukan 16-16 membuat Marcus/Kevin mengantongi dua beruntun.
Hoki memang sempat mempertontonkan kecerdasannya sebagai pebulu tangkis. Alih-alih mengincar area jauh, ia melepaskan smash yang menyasar area depan net. Marcus/Kevin tidak menyangka serangan yang demikian sehingga poin kembali melayang.
Namun, cerita menyenangkan masih mau berkawan dengan suporter Tanah Air. Marcus/Kevin menutup gim pertama dengan kemenangan, tanpa skenario deuce pula.
Permainan tricky Kevin yang ditopang oleh pertahanan Marcus memastikan poin ke-17 tadi menjadi torehan terakhir Hoki/Kobayashi di gim pertama.
Tensi duel memang tidak menurun di gim kedua. Namun, situasinya berbeda. 'Minions' bisa menutup interval dengan keunggulan 11-8 meski dalam prosesnya Hoki/Kobayashi tetap memberikan ancaman serius.
ADVERTISEMENT
Usai interval, dua pengembalian Hoki/Kobayashi yang membentur net membuat dua angka langsung berpihak ke kubu 'Minions'.
Aksi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Foto: Dok. PBSI
Setelahnya, giliran Kevin yang melepaskan manuver mengkhawatirkan. Kevin agaknya ingin mematikan langkah Hoki/Kobayashi yang mengambil posisi di kanan lapangan.
Ia melepaskan pukulan backhand menyilang yang bertujuan menempatkan shuttlecock ke area kiri. Rencana tinggal rencana, senjata malah memangsa tuan.
Pukulan Kevin minim akurasi sehingga shuttlecock gagal menyeberang dari bidang permainan sendiri. Kesalahan ini membuat Hoki/Kobayashi memangkas jarak menjadi 9-13.
Perlawanan belum selesai. Dalam reli di kedudukan 15-12 untuk keunggulan Marcus/Kevin, Hoki/Kobayashi memberikan perlawanan yang tak kalah sengit.
Ganda putra Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Foto: AFP/Sadiq Asyraf
Awalnya mereka melakoni reli dengan memasang mode bertahan. Namun ketika sudah berjalan sekitar delapan pukulan, situasi mulai berbalik.
ADVERTISEMENT
Hoki/Kobayashi melepaskan rangkaian serangan yang merepotkan. Upaya ini tidak berakhir sia-sia karena Hoki/Kobayashi berhasil meraih angka dari eror lawan.
Kejelian membaca arah shuttlecock adalah kualitas penting yang mesti dimiliki oleh setiap pebulu tangkis. Kevin membuktikan bahwa kejelian macam ini bisa berulang kali menjadi juru selamat.
Fragmen itu muncul dalam reli di kedudukan 16-14. Kedua ganda putra mengisi reli dengan rangkaian pukulan menyilang yang agresif.
Laga berakhir antiklimaks untuk Hoki/Kobayashi. Pengembalian Hoki lagi-lagi membuat shuttlecock terjatuh di garis area belakang.
Match point akhirnya datang juga untuk Marcus/Kevin. Kali ini dalam kedudukan 20-15 yang lahir dari pengembalian Kobayashi yang membentur net.
Kabar baiknya, match point tidak memberikan harapan palsu. Keunggulan itu berhasil dikonversi menjadi poin kemenangan.
ADVERTISEMENT
Hoki gagal mengembalikan servis dengan sempurna. Shuttlecock memang berhasil diseberangkan, tetapi pengembalian macam itu cuma menjadi makanan empuk bagi permainan sengit Kevin.
Shuttlecock kiriman Hoki dikembalikan dengan pukulan depan net yang mengarah ke Kobayashi. Pemain yang disasar tampaknya tidak siap.
Akibatnya fatal. Kobayashi kehilangan kontrol sehingga shuttlecock malah terpental ke kiri luar lapangannya sendiri.
Kemenangan 21-15 di gim kedua memastikan Marcus/Kevin melakoni babak kedua pada Kamis (19/9/2019). Siapa yang menjadi lawan tergantung pada hasil laga antara ganda putra Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol dan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae.