Ulah Atlet Australia di Olimpiade 2020: Pesta Alkohol & Rusak Kamar Wisma Atlet

Sebuah kapal tongkang membawa simbol Olimpiade berukuran raksasa di perairan Taman Laut Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1). Foto: Kazuhiro NOGI / AFP

Atlet-atlet asal Australia menjadi sorotan usai bikin ulah di Olimpiade 2020. Mereka bahkan sampai merusak fasilitas yang ada di wisma atlet.

Ketua rombongan (chef de mission) Kontingen Australia di Olimpiade 2020, Ian Chesterman, mengatakan kepada The Australian bahwa para atlet telah menggelar pesta alkohol selama akhir pekan.

Hal tersebut diketahui setelah petugas kebersihan menemukan muntahan yang berceceran di lantai, kasur yang rusak, dan dinding kamar di wisma atlet yang berlubang.

Petugas kepolisian berpatroli di Wisma Atlet Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang. Foto: Issei Kato/REUTERS

Menurut laporan lain dari The New York Times, tim cabang olahraga dayung dan rugby putra adalah biang kerok yang menyebabkan kerusakan tersebut.

Chesterman menambahkan, tim rugby dan sepak bola Australia juga menunjukkan perilaku yang kurang terpuji dalam penerbangan pulang ke kampung halaman.

"Beberapa anak muda melakukan kesalahan, mereka telah meninggalkan kamar dalam kondisi yang tidak dapat diterima. Namun, kamar-kamar itu tidak sepenuhnya hancur," kata Chesterman seperti dikutip dari Reuters.

"Ini adalah buku yang menua bersama waktu: anak muda baik yang membuat salah, bab dua adalah baik, anak muda penuh penyesalan. Bab tiga adalah anak muda yang baik dan belajar dari kesalahan, menjadi orang yang lebih baik," tambahnya.

Bendera dan spanduk Belanda dipajang di Wisma Atlet Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang. Foto: Issei Kato/REUTERS

Sementara, Ketua Komite Olimpiade Australia, Matt Carroll, mengatakan tim rugby dan sepak bola telah menyampaikan permintaan maaf kepada tim Olimpiade Australia.

Tim rugby Australia di lain sisi juga tengah melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

"Para CEO telah mengambil tindakan yang tepat dan melaporkan kembali kepada kami. Meskipun tidak ada keluhan resmi dari maskapai, perilaku yang tidak dapat diterima menjadi perhatian kami dan saya langsung mengangkat masalah ini dengan CEO olahraga kami," tutur Carroll.