Ultimatum Keras NOC Indonesia: Positif COVID-19 Tak Bisa ke Olimpiade

3 Juli 2021 16:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fasilitas yang ada di kampung atlet Olimpiade Tokyo, Jepang. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
zoom-in-whitePerbesar
Fasilitas yang ada di kampung atlet Olimpiade Tokyo, Jepang. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) memberi ultimatum keras kepada seluruh federasi olahraga nasional (PP/PB). Ditegaskan bahwa atlet atau ofisial yang terpapar COVID-19 tak akan diberangkatkan ke Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menuntut jajaran pengurus untuk memantau ketat aktivitas atlet, pelatih, dan ofisial. Menurutnya, pengawasan ketat perlu dilakukan, terlebih Olimpiade akan bergulir 21 hari lagi.
“Ancaman COVID-19 nyata. Lihat sekitar kita, saudara dan kerabat banyak yang terinfeksi dan meninggal. Olimpiade tinggal tiga pekan lagi dan NOC Indonesia memberi ultimatum keras bahwa semua yang terlibat di Olimpiade harus dipantau intensif. Jangan sampai ada yang terpapar COVID-19 dan batal berangkat,” katanya, Jumat (2/7), dalam rilis kepada wartawan.
Panitia Penyelenggara Olimpiade (TOCOG) memberi aturan ketat untuk seluruh kontingen yang datang ke Tokyo, termasuk atlet yang mengikuti training camp. Regulasi karantina dibagi berdasarkan tingkat kasus COVID-19 di negara peserta.
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari. Foto: Dok: NOC Indonesia
Per awal Juli, Indonesia masuk Grup II bersama Bangladesh, Mesir, Malaysia, Uganda, dan Inggris. Walau begitu, ini belum menjadi informasi resmi.
ADVERTISEMENT
“Itu info non-official karena kami belum menerima surat resmi TOCOG,” kata Sekjen NOC Indonesia, Ferry J Kono.
"Tapi yang perlu menjadi catatan adalah klasifikasi regulasi karantina ini fluktuatif, sehingga kami berharap PPKM Darurat Jakarta-Bali yang diterapkan pemerintah bisa membuat kasus turun dan Indonesia tak lagi berada di Grup II seperti Vietnam," lanjutnya.
Aturan karantina yang berlaku di Grup II adalah atlet dan ofisial wajib tes selama tiga hari beruntun sebelum berangkat ke Jepang. Saat tiba, kontingen diwajibkan membatasi kontak fisik dengan delegasi dari negara lain. Ini juga berlaku untuk tim yang datang lebih dulu untuk aklimatisasi.
Sementara saat penyelenggaraan, semua yang terlibat akan dilakukan tes saliva selama tiga hari pertama sejak kedatangan di Jepang. Setelahnya, TOCOG juga memberlakukan tes rutin dengan durasi ditentukan sesuai dengan perannya masing-masing.
Olimpiade Tokyo 2020. Foto: CHARLY TRIBALLEAU / AFP
Ferry menjelaskan, saat ini belum ada perubahan terkait jadwal keberangkatan Kontingen Indonesia ke Tokyo. Keberangkatan terbagi menjadi 5 kloter. Pertama, tim bulu tangkis yang menjalani training camp di Kumamoto pada 8 Juli, dilanjutkan advance team (15 Juli).
ADVERTISEMENT
Ketiga adalah panahan, menembak, rowing, surfing, angkat besi, serta renang pada 17 Juli. Keempat adalah Presiden NOC Indonesia, Chef de Mission (CdM), bersama tim pada 20 Juli, dan terakhir adalah atletik pada 24 Juli.
“Berdasarkan jadwal itu kami sebenarnya sudah memberikan spare 5 hari sehingga tetap memiliki waktu karena rata-rata atlet Indonesia bertanding 24 Juli. Jika pun ada perubahan, mungkin yang harus dipikirkan adalah kloter terakhir,” kata Ferry.
“Terpenting, kami ingin membuat Kontingen Indonesia safe saat masuk Tokyo dan berada di sana, sehingga kami bisa memberikan kenyamanan bagi semuanya, baik masyarakat lokal dan seluruh pihak yang berpartisipasi di Olimpiade Tokyo,” tambahnya.
Cincin Olimpiade di dekat Stadion Olimpiade, Tokyo. Foto: AFP/Charly Triballeau
Kontingen Indonesia yang dipimpin Chef de Mission (CdM) Rosan P. Roeslani berjumlah 84 orang, yakni 54 orang merupakan atlet dan ofisial dan 30 lain di antaranya adalah tim dokter, masseur, dan atase.
ADVERTISEMENT
Khusus atlet, Indonesia memberangkatkan 28+1 atlet yang akan tampil pada delapan cabang olahraga (cabor), yakni bulu tangkis (11), panahan (4), menembak (1), rowing (2), angkat besi (5), renang (2), atletik (2), dan surfing (1+1 alternated athlete).
***