news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Usai Emas Asian Games, Hanifan Yudani Incar Emas SEA Games 2019

27 November 2019 16:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet pencak silat Indonesia, Hanifan Yudani Kusumah, yang akan turun di SEA Games 2019 Filipina.
 Foto:  Aditia Rizki Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Atlet pencak silat Indonesia, Hanifan Yudani Kusumah, yang akan turun di SEA Games 2019 Filipina. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
Hanifan Yudani Kusumah memasang target tinggi di gelaran SEA Games 2019. Sosok yang bakal turun di cabang olahraga (cabor) pencak silat tersebut berambisi membawa pulang medali emas.
ADVERTISEMENT
Keinginan meraih prestasi tertinggi di multi ajang se-Asia Tenggara itu muncul dengan dasar kesuksesannya meraih medali emas di Asian Games 2018. Ketika itu, atlet berusia 22 tahun itu meraih emas di nomor putra kelas C 55-60 kg.
Sosok yang sempat tenar karena merangkul Presiden Joko Widodo dan Prabowo seusai meraih medali di Asian Games itu mengalahkan wakil Vietnam, Hai Linh Nguyen, dengan skor 3-2.
Tak cuma prestasi individu di Asian Games lalu yang bikin Hanif optimistis. Keberhasilan tim pencak silat Indonesia menyabet status juara umum dengan menyabet 14 medali dari 16 nomor yang dipertandingkan di Asian Games 2018.
Atlet pencak silat Indonesia, Hanifan Yudani Kusumah, yang akan turun di SEA Games 2019 Filipina. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
"Kami selama delapan bulan ini cukup bagus untuk persiapannya. Di SEA Games nanti harapannya kami bisa juara umum di pencak silat, sebagaimana seperti di Asian Games kemarin kita sukses. Kami minta doa restunya kepada seluruh masyarakat," kata Hanifan di Hall Basket GBK usai menghadiri pengukuhan kontingen Indonesia, Rabu (27/11/2019).
ADVERTISEMENT
Pencak silat di SEA Games 2019 sendiri cuma menghadirkan 9 nomor pertandingan. Kondisi itu pula yang membuat Hanifan naik ke kelas D 60-65 kg. Kendati begitu, ia tetap optimistis bisa mengatasi lawan-lawan yang akan dihadapi.
"Saya turun sama di nomor tarung, tapi naik kelas dari kelas C (55-60) sekarang kelas D (60-65). Pertimbangannya karena keterbatasan kelas, di Filipina nomor tanding cuma ada A,B, dan D. Di seni hanya ada ganda putra, regu putra, tunggal putra, dan putri," jelas sosok kelahiran Bandung, Jawa Barat, itu.
"Kalau (persaingan) khususnya pencak silat saya rasa sama saja karena bergengsinya di Asia Tenggara, yang kuat-kuatnya di sini. Jadi, tidak ada bedanya antara Asian Games dan SEA Games 2019, hanya labelnya saja yang berbeda," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Cukup merata, ya, (kekuatan lawan) ada Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Tapi, kami sebagai atlet siapa pun lawannya kita akan berjuang maksimal," pungkas Hanifan.