news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wimbledon: Federer Bermain Lebih Baik, tapi Perburuan Nadal Belum Usai

13 Juli 2019 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nadal menghadapi Federer di semifinal Wimbledon 2019. Foto: Reuters/Pool
zoom-in-whitePerbesar
Nadal menghadapi Federer di semifinal Wimbledon 2019. Foto: Reuters/Pool
ADVERTISEMENT
Wimbledon bernostalgia, membawa jagat tenis kembali ke 11 tahun silam. Centre Court All England Lawn Tennis and Croquet Club menampilkan laga antara dua genius, Rafael Nadal dan Roger Federer.
ADVERTISEMENT
Semifinal Wimbledon 2019 membangkitkan ingatan akan final 2008 dan 2006. Bergantian Federer dan Nadal menjadi juara. Pada 2006, Federer menyegel kemenangan lewat pertarungan empat set.
Dua musim kemudian, giliran Nadal yang naik podium puncak usai mengandaskan perlawanan sengit Federer selama lima set. Roda berputar lagi. Di Wimbledon edisi 133, Federer mengalahkan Nadal, mengamankan tempat di duel puncak melawan Novak Djokovic.
Itu berarti perburuan trofi Wimbledon ketiga Nadal terhenti. Tapi, terhenti tak sama dengan berhenti. Menatap kompetisi selanjutnya menjadi cara terbaik bagi Nadal untuk merespons kekalahan.
"Kami (Nadal dan Federer -red) belum berhenti. Segala sesuatunya masih berlanjut. Ini hanya bagian dari perjalanan kami," ucap Nadal.
"Tentu saja saya tetap mengingat bahwa makin ke sini, kesempatan kami untuk bertanding dalam kualitas tinggi di laga akbar juga semakin berkurang. Pertandingan ini adalah salah satunya. Jadi, saya cukup bersedih untuk kekalahan ini," jelas Nadal.
ADVERTISEMENT
Dominasi Federer atas Nadal tampak jelas di laga ini. Sang petenis Swiss membukukan 14 ace, 51 winner, dan memenangi 126 poin. Sementara, Nadal membuat 10 ace, 32 winner, dan menyegel 117 poin.
Federer sebenarnya kewalahan di set kedua. Itu ditandai dengan kekalahan 1-6. Namun, pemegang 20 gelar juara Grand Slam itu berhasil bangkit di set ketiga. Federer menemukan cara untuk menang. Salah satunya adalah melepaskan pukulan-pukulan di sudut sulit yang membuat Nadal mati langkah.
Federer memanfaatkan karakteristik Nadal yang cenderung membangun pertahanan tangguh di area baseline. Juara Wimbledon 2017 ini memaksa Nadal untuk meladeni permainan depan net.
Berkaca dari catatan statistik, cara tersebut terbukti jitu. Federer memenangi tujuh poin dari delapan upaya. Itu belum ditambah dengan permainan Nadal yang tak rapi di set ketiga dan keempat.
ADVERTISEMENT
Petenis Spanyol itu membuat enam dan 13 unforced error masing-masing di set ketiga dan keempat. Sementara, Federer cuma mencatatkan dua dan empat unforced error untuk kedua set tersebut.
"Ia mampu membuat manuver-manuver sulit terlihat mudah. Gerakannya bahkan lebih cepat daripada siapa pun. Ia sanggup menekan lawan secara konstan karena bisa menerima bola lebih cepat dibandingkan petenis mana saja. Saya bertanding dengan energi yang benar hari ini, tapi Roger bermain lebih baik daripada saya," jelas Nadal.
*** Final tunggal putra Wimbledon 2019 antara Novak Djokovic dan Roger Federer akan digelar pada Minggu (13/7/2019) di Centre Court All England Lawn Tennis and Croquet Club, Inggris. Pertandingan dimulai pada 20:00 WIB.
ADVERTISEMENT