Maria Londa

Ya Tuhan, Kembalikan Kejayaan Olahraga Indonesia Seperti Dulu Kala...

8 September 2020 16:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet angkat besi Indonesia Eko Yuli Irawan mendapat medali emas di SEA Games 2019 di Stadion RSMC Nino Aquino, Manila, Filipina. Foto: Dok. NOC Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Atlet angkat besi Indonesia Eko Yuli Irawan mendapat medali emas di SEA Games 2019 di Stadion RSMC Nino Aquino, Manila, Filipina. Foto: Dok. NOC Indonesia
ADVERTISEMENT
Indonesia pernah menjadi raja olahraga di Asia Tenggara, bahkan Asia. Dalam ajang SEA Games, Indonesia merajai saat awal-awal keikutsertaan.
ADVERTISEMENT
Pesta olah raga terbesar di Asia Tenggara itu mulai digelar sejak 1959. Namun, Indonesia baru terlibat sejak SEA Games 1977 di Kuala Lumpur Malaysia.
Sebagai anak baru, Indonesia nyatanya tak canggung. Juara umum langsung direngkuh atlet-atlet tanah air. Saat itu, Indonesia sukses mengumpulkan 62 emas, 41 perak, dan 34 perunggu.
Kesuksesan di keikutsertaan pertama kali bukan kebetulan semata. Sebab, tiga edisi berikutnya, Indonesia kembali menyabet gelar juara umum.
Pada edisi tahun 1979 di Jakarta, Indonesia mengumpulkan 222 medali dengan rincian 92 emas, 78 perak, dan 52 perunggu. Dua tahun berikutnya di Manila, Filipina, Indonesia kembali menjadi yang pertama.
Memang, di tahun itu jumlah medali berkurang, tetapi itu tak mengurangi langkah Indonesia menjadi juara umum di negeri orang. Tercatat, Indonesia sukses mengumpulkan 85 emas, 73 perak, dan 56 perunggu.
ADVERTISEMENT
Bila dilihat, dari edisi 1977 hingga 1997, Indonesia hanya dua kali tidak merengkuh juara umum. Saat itu, Indonesia kalah dari Thailand di tahun 1985 dan 1995. Wajar, karena kala itu Thailand yang menjadi tuan rumah ajang dua tahunan tersebut.
Pencapaian apik Indonesia tak cuma di SEA Games. Dalam ajang Asian Games, Indonesia juga tak kalah garangnya. Pada 1962, kala itu turnamen olahraga terbesar itu digelar di Jakarta, Indonesia berhasil menjadi runner-up.
Asian Games 1962 Foto: Twitter/@simamaung
Atlet-atlet Merah Putih sukses mengumpulkan 11 emas, 12 perak, dan 28 perunggu. Mereka hanya kalah dari Jepang yang keluar sebagai juara umum.
Sejak saat itu hingga Asian Games 1990 di Beijing China, Indonesia selalu masuk 10 besar. Pencapaian apiknya setelah runner-up adalah posisi 4 pada tahun 1970.
ADVERTISEMENT
Dalam Asian Games yang digelar di Bangkok, Thailand, Indonesia berada di bawah Jepang, Korea Selatan, dan Thailand.
Di ajang Asian Games, Bulu tangkis menjadi penyumbang medali terbanyak untuk Indonesia. Total ada 91 medali yang diperoleh sepanjang Asian Games diselenggarakan yaitu sepanjang 1962 hingga 2014. Medali tersebut terdiri dari emas sebanyak 26, disusul dengan 25 perak, dan 40 perunggu.
Maria Natalia Londa persembahkan emas di nomor lompat jauh SEA Games 2019. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.
Namun, makin ke sini, kejayaan olahraga Indonesia makin luntur. Minimnya prestasi membuat olahraga Bumi Pertiwi tak lagi disegani. Ah, sedih rasanya.
Di ajang SEA Games, Indonesia hanya sekali menjadi juara umum dalam kurun 20 tahun terakhir. Itu juga saat menjadi tuan rumah. Sisanya, Indonesia sulit berada di papan atas. Bahkan, untuk masuk ke dua besar saja Indonesia tak lagi bisa.
ADVERTISEMENT
Paling anyar tentu di SEA Games 2019 lalu. Saat itu, Indonesia hanya mampu berada di posisi empat klasemen akhir perolehan medali dengan rincian 72 emas, 84 perak, dan 111 perunggu.
Prestasi tak kalah menyedihkan juga terjadi di ajang Asian Games. Sejak 1994 hingga 2014, Indonesia selalu berada di luar 10 besar. Malah, pada saat pesta olahraga terbesar se-Asia itu digelar di Doha Qatar tahun 2006, Indonesia terpelanting hingga posisi ke-22.
Indonesia pun tak bisa mengulangi prestasi pada 1962 kala jadi tuan rumah dengan menempati posisi runner-up. Kesempatan datang pada 2018 lalu ketika Jakarta dan Palembang ditunjuk menjadi tuan rumah Asian Games.
Pesilat Indonesia Puspa Arumsari membentangkan bendera merah putih saat merayakan kemenangan usai meraih medali emas pencak silat seni Asian Games 2018. Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Melvinas Priananda
Meski jauh lebih baik dari perhelatan sebelumnya, kontingen Indonesia harus puas berada di posisi empat klasemen perolehan medali dengan rincian 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu.
ADVERTISEMENT
"Kita harapkan dan harus optimis Haornas (Hari Olahraga Nasional) tahun ini jadi awal kebangkitan olahraga prestasi di tingkat internasional. Walaupun memang dengan adanya pandemi ini seluruh kegiatan terkendala dan terbatas," ujar Sekretaris Jenderal KONI Pusat Ade Lukman seperti dikutip dari ANTARA.
"Tapi semangat para atlet dan seluruh pelaku olahraga diharapkan tidak menurun bahkan semakin optimis dan semangat untuk menghadapi multievent yang semuanya akan diadakan di 2021," lanjutnya.
Sementara, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menginginkan Haornas 2020 menjadi titik awal implementasi sport science dalam keolahragaan nasional.
Zainudin mengatakan ada beberapa hal yang difokuskan pemerintah, di antaranya penggunaan teknologi biomekanika untuk menganalisis kemampuan gerak, kajian sport medicine untuk mengakselerasi kemampuan fisiologi, dan pemanfaatan instrumen tes yang tepat bagi atlet.
Menpora Zainudin Amali bertemu dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini membahas tuan rumah Piala Dunia U-20 di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta. Foto: Kemenpora
Sport science juga harus bisa memprediksi dan membandingkan hasil dari tes yang dilakukan sekaligus mengembangkan dan meningkatkan prestasi olahraga.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada prestasi yang bisa dihasilkan atau tidak ada prestasi yang maksimal dari sport science. Dengan sport science kita sudah bisa tahu, maka itu menjadi pendamping utama dari prestasi yang akan kita dorong," tandasnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten