news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Benda Terkotor di Dalam Pesawat yang Jarang Diketahui

16 Agustus 2017 7:33 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Emirates di bandara Dubai. (Foto: Instagram/dubaiairports)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Emirates di bandara Dubai. (Foto: Instagram/dubaiairports)
ADVERTISEMENT
Menjadi andalan orang-orang untuk bepergian dari satu negara ke negara lain, pesawat menjadi salah satu transportasi umum yang banyak digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia. Dengan demikian, kebersihan pesawat sudah pasti harus selalu terjaga. Tak heran, setiap kali para penumpang keluar pesawat, sudah tersedia petugas yang langsung membersihkan pesawat sebelum digunakan kembali.
ADVERTISEMENT
Namun rupanya, meski sudah dibersihkan, masih ada beberapa tempat lain di pesawat yang bisa dibilang cukup kotor karena jarang terjamah. Apa saja? Berikut 5 benda terkotor di dalam pesawat seperti dilansir TIME:
1. Meja Lipat di Depan Kursi Pesawat
Penumpang pesawat. (Foto: Thinkstock @kasto80)
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang pesawat. (Foto: Thinkstock @kasto80)
Salah satu lokasi terkotor di dalam pesawat justru berada di depanmu, yakni meja lipat di depan kursi pesawat. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh TravelMath pada 2015 menemukan bahwa meja lipat di dalam pesawat memiliki bakteri 8 kali lipat lebih banyak dibandingkan tombol flush di lavatory. Meja lipat tersebut mempunyai 2.155 colony forming units bakteri per persegi (cfu/sq) dibandingkan bakteri pada toilet rumahan yang memiliki 127 cfu/sq.
Dr. Charles Gerba, ahli mikrobiologi dari University of Arizona, Amerika Serikat, menuturkan pada TIME bahwa meja lipat atau tray yang ditelitinya mengandung virus influenza, norovirus yang menyebabkan diare, serta superbug MRSA yang mampu membuat kulit iritasi.
ADVERTISEMENT
Banyaknya jumlah bakteri tersebut dikarenakan para petugas kebersihan pesawat tidak punya cukup waktu untuk membersihkannya secara menyeluruh. Dan jika dibersihkanpun, tidak menggunakan cairan disinfektan melainkan cairan pembersih biasa. Ia menyarankan untuk membersihkan meja lipat dengan tisu basah yang mengandung disinfektan agar meminimalisir bakteri yang muncul.
2. Ventilasi Udara dan Sabuk Pengaman (Seatbelt)
Gerakan ringan saat berada di dalam pesawat (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Gerakan ringan saat berada di dalam pesawat (Foto: Pixabay)
Kedua benda ini juga termasuk ke dalam daftar benda terkotor di dalam pesawat. Ventilasi udara yang letaknya di atas bangku pesawat memang bagus untuk sirkulasi udara. Namun TravelMath menemukan bahwa terdapat 285 cfu/sq bakteri di dalam ventilasi udara dari pada di tombol flush toilet pesawat.
Sedangkan sabuk pengaman memiliki 230 cfu/sq bakteri di dalamnya, angka ini tidak mengherankan mengingat setiap penumpang menyentuh sabuk pengaman setidaknya dua kali selama penerbangan, yakni saat mengenakan dan melepas. Dr. Charles menyarankan untuk membawa hand sanitizer dan menggunakannya saat akan menyentuh sabuk pengaman.
ADVERTISEMENT
3. Wastafel, Kloset dan Tombol Flush di Kamar Mandi
Sejatinya, kamar mandi di dalam pesawat dibersihkan setiap hari dan setiap ada perjalanan dengan waktu tempuh yang panjang dengan obat disinfektan. Namun dr. Charles mengatakan jika ada 50 orang yang ke kamar mandi, hal tersebut bisa saja menimbulkan bakteri meski kamar mandi sudah dibersihkan. Ia menemukan adanya bakteri e.coli pada wastafel, kloset dan tombol flush di kamar mandi pesawat.
"Sulit untuk mengurangi bakteri di kamar mandi. Karena wastafelnya kecil, orang-orang yang tangannya besar bahkan tidak bisa mencuci tangan dengan benar," katanya lagi.
4. Kantung Belakang Kursi Pesawat
Letaknya berada di bawah meja lipat, kantung belakang kursi pesawat biasanya digunakan untuk menyimpan buku manual, majalah, dan kantung kering. Namun sayangnya, banyak orang yang juga menggunakan kantung ini sebagai tempat sampah untuk membuang tisu kotor, pampers bayi, botol minuman kosong dan sejumlah benda lainnya.
ADVERTISEMENT
Di beberapa pesawat yang hanya berhenti dalam waktu singkat, kru pembersih pesawat sulit membersihkan kantung tersebut hingga maksimal. Penelitian di Auburn University Alabama bahkan menemukan bahwa bakteri MRSA penyebab kulit iritasi dapat bertahan di kantung tersebut selama 7 hari, yang merupakan waktu terpanjang sebuah bakteri menempel pada permukaan.
5. Kursi Dekat Lorong
Ilustrasi Kabin Pesawat (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kabin Pesawat (Foto: Pixabay)
Mungkin ada beberapa orang yang lebih memilih untuk duduk di dekat lorong atau aisle karena lebih mudah untuk bergerak dan pergi ke kamar mandi. Namun kamu harus berhati-hati jika duduk di kursi dekat lorong karena adanya bakteri yang menempel pada kursi tersebut.
Salah satu studi yang dilakukan oleh Clinical Infectious Diseases menganalisa penerbangan dari Boston ke Los Angeles yang membuat pesawat tersebut harus mendarat darurat karena ada yang muntah dan terkena diare di dalam pesawat. Peneliti tersebut menemukan bahwa orang yang duduk di pinggir lorong lebih berpotensi terkena norovirus namun tidak ada korelasinya dengan kamar mandi.
ADVERTISEMENT
"Kalau kamu duduk dekat jendela, lebih sedikit kemungkinannya untuk terkena penyakit," tutup dr. Charles.