news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Tanda yang Menunjukkan Anda Seorang Workaholic

13 Juli 2018 19:04 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pecandu kerja atau workaholic merupakan fenomena umum yang terjadi di masyarakat urban ibu kota dalam berkarier.
ADVERTISEMENT
Seorang workaholic alias gila kerja bisa saja menghabiskan waktu 24 jam hanya untuk bergumul dengan pekerjaannya. Mereka cenderung tidak bisa santai dan kerap mengisi waktunya dengan kerja terus menerus.
Hal tersebut mereka lakukan karena memang amat suka bekerja dan merasa ada yang hilang dalam hidupnya jika tidak bekerja. Tak hanya itu, waktu kerja orang-orang workaholic biasanya bisa sampai 45 jam seminggu, bahkan lebih. Para workaholic kerap curi-curi waktu luang mereka dengan melakukan hal-hal seputar pekerjaan.
Apakah narasi di atas serasa tak asing dengan diri Anda? Jika ya, mungkin Anda seorang pecandu kerja. Nah, untuk benar-benar tahun apakah Anda benar-benar masuk dalam kategori tersebut, berikut kumparanSTYLE (kumparan.com) ulas lima tanda-tanda yang menunjukkan jika Anda si penggila kerja:
ADVERTISEMENT
1. Menempatkan pekerjaan di atas segalanya
Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
Saat diberi pilihan antara pekerjaan atau liburan, para workaholic tentu akan memilih kerja. Meskipun ada saja workaholic yang memilih liburan, jangan percaya jika mereka benar-benar tidak memikirkan pekerjaannya. Waktu liburan kerap dicuri untuk sekadar mengecek pekerjaan.
Bahkan jika disodorkan opsi antara kerja atau kumpul keluarga? Tentu pekerjaan yang pertama ada di benak mereka. Intinya kerja adalah hal yang utama.
2. Memanfaatkan waktu luang untuk melakukan hal seputar pekerjaan
Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
Saat akhir pekan, di saat banyak pekerja yang memanfaatkannya untuk istirahat dan melepas penat, para workaholic kerap sibuk di depan laptop untuk bekerja. Mereka akan merasa 'gatal' jika memiliki waktu luang sedikit tanpa menyentuh pekerjaannya.
ADVERTISEMENT
3. Merasa stres jika dilarang bekerja
Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
Rasa insecure sering menghinggapi para workaholic saat mereka tidak melakukan apa-apa. Biasa menjadikan pekerjaan sebagai prioritas, mereka cenderung akan stres jika tiba-tiba dilarang untuk berhenti dari kebiasaannya tersebut.
4. Sering mencari alasan untuk mendapatkan beban kerja lebih banyak
Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
Seorang workaholic dengan orang yang disiplin memang sedikit memiliki kemiripan. Mereka sama-sama tipikal yang biasanya akan datang lebih awal di kantor. Bedanya seorang workaholic akan menjadi orang yang pulang ke rumah paling akhir. Seringkali jika pekerjaan utama sudah selesai, si workaholic masih 'mencari-cari' pekerjaan yang lain.
5. Selalu mengkalkulasi apa saja yang telah dicapai hari ini
Perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
Menurut Marilyn Puder-York, PhD , penulis bukuThe Office Survival Guide, seorang workaholic mendeskripsikan diri mereka hanya dengan prestasi apa yang telah mereka capai. Dilansir Forbes, para workaholic amat menjunjung perfeksionisme. Apa saja yang telah dicapai dalam hari-hari kerja adalah bagian dari identitas diri mereka, sehingga jika mereka mendapat hasil yang tidak bagus dari pekerjaannya, mereka akan merasa sangat hancur.
ADVERTISEMENT