8 Hal tentang Tren Kosmetik Halal yang Semakin Populer

1 Maret 2019 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kosmetik. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kosmetik. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun belakangan ini, tampaknya kosmetik halal jadi 'atribut' yang wajib dimiliki sebuah label kosmetik, khususnya di Indonesia. Hal ini berdasarkan sikap konsumen yang semakin mempertimbangkan pentingnya label halal dalam sebuah produk.
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri kosmetik halal pun semakin berkembang pesat di kawasan Asia. Contohnya, Arab Saudi yang sudah lebih dulu mengenal kosmetik halal, dan Malaysia yang baru 'terjun' ke industri kosmetik halal sejak tiga tahun terakhir.
Di Indonesia, menurut Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan, Amalia Adininggar, kosmetik halal diharapkan terus meningkat dan lebih banyak mengisi pasar global. Adapun kosmetik halal global diproyeksi mencapai USD 54 miliar atau sekitar Rp 783 triliun (kurs Rp 14.500) hingga 2022.
Anda juga tertarik menggunakannya? Berikut delapan hal yang perlu Anda ketahui mengenai tren kosmetik halal.
Wardah Instaperfect Mattesetter Lip Matte Paint. Foto: Dok. Wardah
1. Hingga saat ini, kosmetik halal dari Indonesia yang mampu menembus pasar global baru Wardah Kosmetik. Wardah memang diketahui menjadi brand kosmetik lokal yang pertama kali mendapat sertifikasi halal sejak 1995.
ADVERTISEMENT
2. Menurut situs resmi Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), guna mendapatkan sertifikasi halal, industri pengolahan kosmetika harus memenuhi persyaratan panjang sertifikasi halal terlebih dahulu, yang secara lengkap dijelaskan di situs halalmui.org.
3. Setelah dinyatakan lolos prosedur dan audit tes uji kehalalan produk dari LPPOM MUI, barulah logo halal boleh dicantumkan dalam produk tersebut. Indikator halal tak hanya terletak pada keamanan bahan (yang bebas najis dan alkohol), namun meliputi proses pembuatan kosmetik dan kemasannya.
Ilustrasi mencuci muka. Foto: Shutterstock
4. Makeup halal haruslah terbukti mampu ditembus air wudhu. Jadi, muslimah tak perlu repot menghapus makeup sebelum membasuh wajah sebelum berwudhu.
5. Menurut fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), alkohol pada makeup terbagi jadi dua, yaitu alkohol yang berasal dari industri khamar, dan yang bukan berasal dari industri khamar. Jenis khamar yang dilarang dalam kosmetik adalah etanol dan metanol. Sebagai solusi, lini kosmetik halal mengganti etanol dan metanol dengan cetyl alcohol dan cetearyl alcohol. Kedua kandungan ini aman digunakan karena berasal dari tumbuhan dan minyak alami (lauryl, stearyl, dan oleyl).
Ilustrasi kandungan alkohol pada produk kecantikan. Foto: Shutterstock
6. Menurut Google Trends, pencarian kalimat 'halal makeup products' terus meningkat setiap harinya sejak 2013. Hal ini melahirkan kesimpulan bahwa permintaan untuk produk kosmetik halal terus meningkat.
ADVERTISEMENT
7. Laporan dan studi 'Saudi Arabia Halal Cosmetics Market Forecast and Opportunities 2020', memprediksikan bahwa pasar kosmetik halal akan terus berkembang sebanyak 15 persen untuk lima tahun ke depan.
8. Di Kanada, kosmetik halal juga sedang naik daun bagi para pecinta makeup. Alasannya, di tengah populernya isu 'cruelty-free' atau dukungan bagi hak-hak binatang, kosmetik halal ini dipercaya jadi 'alternatif' untuk menggunakan kosmetik yang bebas dari kandungan binatang.