Alasan Anda Merasa Cemas Setelah Mengalami Sesuatu yang Baik

10 April 2019 17:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda dilanda rasa cemas dan khawatir setelah sesuatu yang baik terjadi pada diri Anda?
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, perasaan cemas terkadang hadir dan jadi hal yang dirasakan setelah mendapatkan suatu kebahagiaan atau pencapaian tertentu. Hal ini membuat diri menjadi resah, dan sulit untuk merasa lega atas segala pencapaian dan kerja keras yang dilakukan.
Menurut Carla Marie Manly, psikolog klinis dari California, Amerika Serikat, kecemasan adalah sesuatu yang rumit. Perasaan tersebut merupakan respons otomatis yang telah terprogram dalam otak setiap orang.
"Rasa takut pada otak bekerja dengan sangat cepat. Dan terkadang otak tak bisa memberi jeda untuk membedakan antara kecemasan yang baik atau buruk," ungkap Carla kepada Huffpost.
Ilustrasi perempuan. Foto: Shutterstock
Sehingga, ketika sesuatu yang baik terjadi, gejala fisik yang dirasakan menjadi mirip dengan rasa panik atau takut. Carla menambahkan, saat tubuh terikat dengan perasaan cemas yang kronis, hal positif yang terjadi setelah kabar baik dapat memicu perasaan bahwa terdapat sesuatu yang tidak beres.
ADVERTISEMENT
Reaksi ini juga dapat diperburuk oleh keyakinan yang mendasari bahwa peristiwa baik mungkin akan diikuti oleh sesuatu yang buruk.
"Hal tersebut dirasakan, karena mungkin di masa lalu, Anda pernah mendapatkan peristiwa buruk setelah mendapatkan hal yang baik dan menyenangkan. Alih-alih menikmati momen, Anda malah menghabiskan waktu dengan merasa cemas," papar Jo Eckler, psikolog klinis berbasis Texas, Amerika Serikat.
Ilustrasi perempuan. Foto: Shutterstock
Kabar baiknya, terdapat cara yang bisa Anda pelajari untuk mengelola perasaan cemas seperti ini. Berikut beberapa latihan mental yang bisa Anda pelajari untuk mengatasi kecemasan:
Biarkan Anda merasakan kegelisahan tersebut terlebih dahulu
Daripada Anda berusaha 'lari' dari kecemasan itu dengan bersikap denial, cobalah untuk diam sejenak dan merasakan segala kegelisahan yang berkecamuk dalam hati dan pikiran. Dari situ, Anda akan menemukan cara untuk berkomunikasi dengan diri sendiri, dan menemukan solusi pada hal yang membuat Anda cemas.
ADVERTISEMENT
"Ketika kita membiarkan kecemasan untuk memicu sebuah solusi, lambat laun rasa cemas tersebut akan hilang," ungkap Alicia Clark, psikolog klinis dari Washington, Amerika Serikat.
Melakukan sesuatu dengan perlahan
Ketika Anda memperlambat pergerakan tubuh, hal tersebut dapat memberikan sinyal kepada sistem saraf Anda untuk tenang. Misalnya, membiarkan mata Anda untuk perlahan mengamati ruangan dan memperhatikan detail-detail spesifik lingkungan sekitar, mencerna suara-suara yang didengar, dan lainnya. Pergerakan lamban ini kan membuat tubuh dan cara bernafas Anda lebih rileks dan tenang.
Berbicara kepada psikolog
Jika Anda berjuang untuk melawan kekhawatiran, pesimis, dan sulit untuk berpikir positif, melakukan konsultasi dengan ahlinya dapat menjadi pilihan terbaik. Seorang psikolog tak hanya akan membantu Anda untuk melawan persepsi kecemasan dengan kebahagiaan, namun bisa membantu Anda untuk membentuk strategi dalam mengatasi emosi.
ADVERTISEMENT