Anne Avantie Gelar Show di JFW 2019 Untuk Bantu Bencana Palu
PerbesarADVERTISEMENT
Indonesia tengah dirundung duka setelah rentetan bencana alam menimpa Palu, Donggala dan Lombok.
ADVERTISEMENT
Ribuan korban jiwa berjatuhan, berbagai infrastruktur rusak bahkan ratusan hingga ribuan warga terpaksa menjadi pengungsi. Tak ayal duka pun melingkupi sanak keluarga yang ditinggalkan.
Kesedihan ini turut dirasakan oleh maestro kebaya Indonesia, Anne Avantie . Melalui buah pikir dan karya tangannya, sang maestro menuangkan luapan emosi dan kepeduliannya terhadap korban bencana alam melalui pergelaran busana bertajuk 'Badai Pasti Berlalu' yang digelar pada Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 yang berlangsung di Fashion Tent Senayan City, Selasa (23/10).
Dalam setiap pergelaran karyanya Anne Avantie memang dikenal senantiasa menyematkan pesan-pesan moral dalam setiap tema yang diangkat.
Kali ini, bencana Palu dan Donggala menjadi inspirasi bagi Anne Avantie untuk mengangkat tenun ke dalam gelarannya di JFW 2019. Bukan tanpa alasan, karena daerah Donggala terkenal dengan karya tenunnya yang indah.
Perbesar"Ada sesuatu yang istimewa dalam penyelenggaran JFW 2019 yang bertajuk Badai Pasti Berlalu. Setelah terakhir saya ikut menelapakkan kaki pada gelaran JFW 2017, saya merasakan bahwa tahun ini saya kembali harus meninggalkan 'tapak-tapak kaki' saya untuk memberikan suatu kepedulian terhadap duka yang menjadi duka kita semua," demikian bunyi pernyataan Anne Avantie dalam siaran persnya.
ADVERTISEMENT
Melalui pergelaran busana 'Badai Pasti Berlalu', Anne igin menunjukkan kepeduliannya dalam wujud seni budaya dan busana. Di sini kain tenun turut ikut angkat bicara.
PerbesarKeikutsertaan Anne Avantie pada Jakarta Fashion Week 2019 merupakan wujud charity yang dikemas apik untuk membantu para nelayan korban bencana agar dapat kembali menafkahi keluarga mereka pasca bencana alam.
Seperti biasa, show Anne Avantie selalu dinanti banyak penggemarnya dan pecinta fashion. Bukan hanya karena koleksi kebayanya yang indah, namun juga kemasan show yang megah, teatrikal dan penuh kejutan.
Perbesar
PerbesarSebanyak 50 koleksi tenun khas wastra nusantara didominasi oleh kain tenun dan kebaya brokat memenuhi runway malam itu. Pada koleksinya kali ini, Anne menghadirkan palet warna seperti hijau, biru, merah dan ungu. Rentetan karyanya tersebut dibawakan dengan apik oleh top model dan bintang yang tak asing lagi.
ADVERTISEMENT
Diantaranya turut tampil model seperti Maia Estianty, Titi Rajo Bintang, Artika Sari Devi, Mika Tambayong, Surya Saputra, vokalis RAN Rayi Saputra di samping model senior seperti Whulandary Herman dan Kimmy Jayanti.
Perbesar
PerbesarNamun yang tak kalah menyita perhatian, di sesi penutup fashion show, Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti muncul diiringi lagu Indonesia Jaya yang dibawakan oleh penyanyi Lea Simanjuntak.
Tampil rock n roll dengan dress dari kain tenun yang membalut bustier berwarna hitam, headpiece berupa turban dan kacamata Aviator serta sepatu boots hitam dari bahan kulit. Susi Pudjiastuti sukses mengguncang runway 'Badai Pasti Berlalu'.
Sontak tepuk tangan riuh menggema ke seluruh ruangan.
Hadirnya kembali Susi Pudjiastuti dalam fashion show Anne Avantie kali ini bukan untuk sekadar meramaikan show. Namun ada misi mulia di balik itu semua.
PerbesarMenteri berusia 53 tahun tersebut mengungkapkan bahwa ia setuju untuk tampil di gelaran Anne Avantie dengan syarat sang desainer mau mendonasikan 10 buah kapal untuk nelayan yang terkena bencana gempa Palu dan Donggala.
ADVERTISEMENT
Pergelaran karya 'Badai Pasti Berlalu' tercatat berhasil mengumpulkan sumbangan mencapai Rp 500 juta dari PT Sido Muncul dan Hotel Tenterem.
Melalui karyanya kali ini luapan emosi dan empati Anne Avantie mengalir dengan indahnya dalam tiap guratan benang yang menyusun kain tenun buah karyanya. Seolah-olah Anne membawa secercah harapan bahwa duka Palu, Donggala dan Lombok akan segera berlalu.
