news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Aplikasi Penghitung Kalori Tak Jamin Bikin Tubuh Langsing Maksimal

9 Juli 2017 12:56 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MyFitnessPal, aplikasi penghitung kalori (Foto: Deanda Dewindaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
MyFitnessPal, aplikasi penghitung kalori (Foto: Deanda Dewindaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Selama ini mungkin kamu berpikir jika makan sesuai dengan kalori yang dibutuhkan tubuh bisa membuat tubuh lebih sehat dan bahkan lebih ramping. Namun ternyata, terlalu terpaku pada kalori malah membuat kesehatan seseorang menurun dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Bagaiamana hal ini bisa terjadi?
Dilansir The Daily Meal, sebuah studi terbaru menunjukkan jika diet yang dijalankan dengan menyesuikan porsi makan dengan kalori tubuh justru bisa menimbulkan efek negatif pada kesehatan.
Aplikasi penghitung kalori memang mudah didapatkan di smartphone. Saat digunakan, maka aplikasi ini secara otomatis menunjukkan jumlah kalori kecukupan yang harus kamu penuhi berdasarkan berat, tinggi, dan tingkat aktivitas yang kamu lakukan.
Sebut saja aplikasi seperti MyFitnessPal, VeryWell Calorie Counter, dan Lose It! yang paling banyak diunduh melalui Playstore ataupun AppStore.
Dalam studi ini, jumlah kalori yang ditampilkan pada aplikasi tersebut bisa saja kurang atau mungkin tepat. Tapi meskipun angka tersebut akurat, bukti penelitian menunjukkan jika mengikuti acuan jumlah kalori hanya akan membuat seseorang terus menerus merasa lapar.
ADVERTISEMENT
Bahkan tak hanya rasa lapar, obsesi pada jumlah kalori juga kerap terjadi sehingga membuat mereka yang sedang diet akan merasa frustrasi saat berat badan mereka naik dari jumlah yang telah diperkirakan.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa 90 sampai 95 persen diet yang dilakukan hanya akan berhasil dalam jangka pendek. Dan, berat badan akan meningkat kembali pada tahun-tahun berikutnya.
Hingga saat ini, upaya penurunan berat badan dengan menggunakan aplikasi penghitungan kalori masih kontraproduktif.
Seorang ahli gizi, Jonathan Bailor yang juga penulis buku The Calorie Myth mengatakan bahwa sebesar 95,4 persen orang yang melakukan diet dengan menghitung kalori berakhir gagal dan malah membuat mereka lebih gemuk.
Traci Mann, seorang profesor psikologi yang telah mempelajari nutrisi selama lebih dari 25 tahun juga menjelaskan jika banyak perubahan biologis yang terjadi di tubuh setelah kamu seseorang melakukan diet sehingga hampir tidak mungkin untuk menurunkan berat badan.
ADVERTISEMENT
Dan inilah tiga perubahan yang terjadi mengacu pada reaksi tubuh setelah seseorang melakukan diet dengan menghitung kalori:
1. Otak memiliki kegembiraan neurologis yang tinggi terhadap makanan.
2. Kamu mengalami perubahan hormonal yang mengirim lebih banyak sinyal lapar pada otak daripada yang diterimanya sebelum diet.
3. Metabolisme kamu melambat sehingga energi pun berkurang.
Bagi yang sampai saat ini masih menjalankan diet dengan menggunakan aplikasi penghitung kalori, sebaiknya gagalkan diet yang sedang kamu jalani karena bisa saja diet jenis ini bukanlah solusi terbaik dalam menurunkan berat badan.