Begini Cara Mengetahui Apakah Anak Mengalami Alergi Makanan atau Tidak

27 November 2017 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Efek dari alergi makanan pada bayi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Efek dari alergi makanan pada bayi (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Alergi makanan bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali seorang bayi. Dugaan penyebab kondisi ini pun masih sulit diketahui, karena alergi makanan terjadi akibat faktor imunitas yang menyimpang.
ADVERTISEMENT
Bagi orang tua yang mempunyai anak dengan kondisi ini tentunya akan merasa khawatir. Sebab, alergi makanan bisa berakibat buruk pada kondisi kesehatan sang anak.
Namun, kini Anda tak perlu khawatir. Karena sejatinya, setiap orang tua bisa memprediksi apakah anak nantinya berpotensi mengalami alergi makanan atau tidak. Jika sudah mengetahui hal ini sedari awal, tentu Anda akan lebih sigap dalam melindungi anak dari reaksi alergi makanan yang berbahaya, bukan?
Dilansir Today, baru-baru ini sebuah studi yang telah diterbitkan oleh Journal of Allergy and Clinical Immunology, menunjukkan jika tanda-tanda seorang bayi berpotensi mengalami alergi makanan atau tidak dapat diketahui saat usia mereka menginjak satu tahun.
Efek dari alergi makanan pada bayi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Efek dari alergi makanan pada bayi (Foto: Thinkstock)
Para bayi yang telah diprediksi memiliki sensivitas terhadap berbagai alargen di tahun pertama kehidupan, ternyata berpotensi 16 kali lebih tinggi untuk mengalami alergi makanan saat mereka berusia tiga tahun. Sementara itu, bagi bayi yang divonis mengidap eczema dari usia satu tahun, mereka memiliki potensi lima kali lebih banyak mengalami alergi makanan di usia tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika ingin mengetes semua kemungkinan tersebut, Dr Ruchi Gupta, profesor di Northwestern University's Feinberg School of Medicine, mengatakan bahwa pemberian variasi makanan kepada anak merupakan cara termudah yang bisa orang tua lakukan. Cara ini berguna untuk mengetahui apakah anak mereka berpotensi mengalami alergi makanan atau tidak.
Semua makanan, termasuk kacang dan olahan seafood perlu diberikan kepada bayi yang baru berusia satu tahun. Pengenalan varian makanan di awal tahu ini sangat bermanfaat untuk mengetahui risiko alergi pada anak, bahkan hingga 80 persen.
Alergi makanan pada seorang anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Alergi makanan pada seorang anak (Foto: Thinkstock)
Faktor penyebab alergi makanan pun bisa diduga melalui genetik. Dr Gupta menyebutkan, jika seorang bayi yang telah lebih dulu mempunyai saudara kandung yang mengalami kondisi tersebut, besar kemungkinan akan mengalami hal serupa.
ADVERTISEMENT
"Bagi orang tua yang sudah memiliki anak dengan kondisi ini, maka risiko anak selanjutnya mengalami kondisi serupa bisa meningkat hingga 13 persen. Namun, bagi orang tua yang sebelumnya tidak memiliki anak dengan kondisi alergi makanan, kemungkinan risikonya hanya berada pada angka 8 persen saja," jelas Dr Gupta.
Alergi yang dialami oleh seorang anak akan membuat para orang tua takut untuk memberikan makanan kepada anak mereka. Kendati hal tersebut umum terjadi, Dr Gupta tetap menyarankan orang tua untuk mengenalkan berbagai variasi makanan kepada sang anak di awal tahun kehidupan mereka.
"Strategi tersebut harus tetap dilakukan untuk mempermudah orang tua dalam mengetahui kemungkinan alergi makanan yang dialami oleh seorang anak," tutupnya.
ADVERTISEMENT