Bincang Kecantikan: Pengaruh Makanan Terhadap Kondisi Kulit

20 November 2018 15:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menstabilkan pH kulit. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menstabilkan pH kulit. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Permasalahan yang sering terjadi pada kulit, terutama wajah, memang terkadang bisa membingungkan. Saat dirasa segala perawatan sudah dijalani dan gaya hidup berjalan dengan sehat, lalu tiba-tiba saja muncul masalah kulit seperti jerawat.
ADVERTISEMENT
Kita pun menjadi bertanya-tanya, mengapa kulit pada wajah jadi bermasalah. Tak jarang, kita mengaitkannya dengan konsumsi makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Namun, apakah makanan benar-benar berperan aktif dalam terjadinya permasalahan di kulit?
Ilustrasi masalah jerawat (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masalah jerawat (Foto: Shutterstock)
kumparanSTYLE pun berkesempatan untuk berbincang dengan dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Amaranila Lalita Drijono, Sp.KK, pada Senin (19/11).
“Sebelum menghubungkannya dengan pengaruh makanan, kita harus paham dulu, bahwa kulit adalah cerminan kesehatan tubuh kita, baik kesehatan fisik atau pun mental,” jelas dokter Armanila. Dalam penjelasannya, bisa dibilang tak mungkin kulit tampak sehat apabila kondisi tubuh dan mental kita dalam keadaan yang tidak baik. Sebagai lapisan terluar tubuh, kulit akan menjadi ‘cermin’ segala kondisi tubuh yang kita miliki. Dan dalam mencapai kesehatan yang baik tersebut, tentu makanan menjadi peran utama dalam menunjang segala kesehatan tubuh.
ADVERTISEMENT
“Memang, makanan punya peran. Makanan bisa membantu kesehatan fisik jadi lebih baik, gizi seimbang, fisik juga jadi sehat. Saat fisik dan mental jadi sehat, alhasil semua ini akan tercermin pada kulit kita,” tambahnya.
Ia pun mengambil contoh tentang peran makanan pada seseorang yang memiliki kondisi kulit berjerawat. Dalam penjelasannya, jerawat bisa tumbuh karena berbagai faktor. Mulai dari stres pikiran karena pekerjaan, polusi udara, stres fisik yang kelelahan karena begadang, lalu makanan.
Gorengan dan makanan pedas.  (Foto: Pexels, Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Gorengan dan makanan pedas. (Foto: Pexels, Thinkstock)
“Karena semua kondisi tersebut, misal kelenjar minyak dia jadi sangat aktif, stres hormonal bisa terganggu, kemudian hasilnya penyerapan makanan jadi terganggu. Semua ini akan berkontribusi jerawatnya jadi semakin parah, jadi makanan tak berdiri sendiri,” jelas dokter lulusan Universitas Indonesia ini.
Ilustrasi wanita stres dengan pekerjaannya (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita stres dengan pekerjaannya (Foto: Thinkstock)
Sebagai lapisan terluar tubuh, tentu kulit menjadi perisai segala hal yang terjadi di luar. Mulai dari melindungi organ dalam dari paparan sinar matahari, polusi udara, radikal bebas, dan lainnya. Sehingga, ketika kulit banyak ‘melawan’ dari luar, kita harus membantunya menjaga dari dalam. Salah satunya, dengan menjaga pola makanan lewat gizi seimbang.
ADVERTISEMENT
“Contoh lain, kulit kita ini membutuhkan kolagen yang didapatkan dari protein. Jika orang dietnya sembarangan, asupan protein jadi kurang. Saat bertambah tua, kulitnya bisa tampak keriput, juga kering karena kekurangan air,” tambahnya.
Maka kesimpulannya, menurut dr. Amaranila untuk mendapatkan kulit yang sehat, maka perhatikan kondisi kesehatan tubuh dan pikiran terlebih dahulu. Dan dukung masalah kesehatan tubuh dengan gizi baik dengan dibantu faktor-faktor luar lainnya.
“Jadi perhatikan dan kenali, umur kita berapa, aktivitas kita apa, dan kondisi kulit kita seperti apa. Dari situ kita bisa memahami cara mendapatkan gizi seimbang untuk tubuh. Memang ini adalah hal yang kompleks dan tidak sederhana,” tutup dokter Armanila.