Didapuk Jadi Sampul Vogue Arabia, Putri Arab Saudi Picu Kontroversi

3 Juni 2018 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vogue Arabia. (Foto: Instagram @voguearabia)
zoom-in-whitePerbesar
Vogue Arabia. (Foto: Instagram @voguearabia)
ADVERTISEMENT
Kitab mode dunia, majalah Vogue edisi Arab Saudi tengah menerima kritik akibat menampilkan sosok Putri dari negara tersebut Hayfa Binti Abdullah Al Saud yang tengah berpose di dalam sebuah mobil untuk halaman sampul Majalah Vogue Arabia edisi Juni 2018 bertajuk "A celebration of a trailblazing women of Saudi Arabia. DRIVING FORCE HRH Princess Hayfa Bint Abdullah Al Saud."
ADVERTISEMENT
Dalam sampul majalah tersebut terlihat potret Putri Hayfa mengenakan gaun putih dan kerudung warna senada yang memperlihatkan sebagian rambutnya.
Sarung tangan hitam yang dikenakannya kontras dengan pakaian serta sepatunya yang putih. Bibirnya merah merekah, sorot mata tajam ke arah kamera dan memasang wajah fierce. Ia berpose dengan mantap di kursi kemudi mobil.
Sontak foto sampul majalah Vogue Arabia tersebut menjadi kontroversi karena muncul keberatan dari kelompok-kelompok pejuang HAM perempuan Arab Saudi.
Bukan tanpa alasan Vogue Arabia meluncurkan sampul tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menandai berakhirnya larangan mengemudi perempuan, yang mulai berlaku pada 24 Juni 2018. Tetapi terkait penangkapan beberapa aktivis hak asasi di negara ultra-konservatif tersebut, sampul majalah Vogue ini menuai kontroversi.
ADVERTISEMENT
Netizen memprotes pilihan Vogue Arabia yang menjadikan Putri Hayfa model, karena ia dinilai tak layak mendapat kehormatan itu. Alasannya, Hayfa adalah anak dari raja Arab, Abdullah bin Abdul Aziz Al Saud, raja yang menjalankan aturan larangan mengemudi bagi perempuan Arab.
Meskipun Putri Hayfa kini mendukung penuh kebijakan baru di Arab Saudi, protes dari netizen tetap bergulir atas pemilihan dirinya sebagai model sampul majalah Vogue Arabia.
"Seorang Putri Arab Saudi berada di sampul Vogue Arabia untuk merayakan perempuan yang akhirnya diizinkan mengemudi. Namun keluarganya saat ini sedang memenjarakan para perempuan perintis yang benar-benar berjuang untuk itu," tulis cuitan pengguna Twitter @sassy1989sara.
Tercatat sejak pertengahan Mei 2018, 14 pejuang hak perempuan Arab Saudi ditangkap. Tiga dari 11 tahanan telah dibebaskan, namun nasib kedelapan lainnya tidak jelas karena mereka belum dapat menghubungi keluarga mereka.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari BBC, terkait reaksi netizen tersebut, Pemimpin Redaksi Vogue Arabia, Manuel Arnaut berujar Vogue edisi Juni 2018 berupaya mendiskusikan isu-isu terkait perempuan di Dunia Arab. Dan, mendapuk Putri Hayfa sebagai model sampul, membantu menguatkan pesan tersebut.
"Menginformasikan dan menginisiasi perdebatan yang sehat tentang topik-topik yang berarti merupakan prioritas kami. Karena itulah kami berusaha untuk menguatkannya dengan sosok yang ikonis dan kuat yang selaras dengan tujuan tersebut: fokus pada kawasan tersebut (Arab) dan peran perempuan dalam masyarakat Arab Saudi," ujar Manuel Arnaut kepada BBC.