Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Didiet Maulana Rancang Seragam Karyawan BCA Bermotif Tenun Ikat
10 Juli 2018 9:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Nama Didiet Maulana dan tenun Indonesia tampaknya menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
ADVERTISEMENT
Mengawali kariernya sebagai desainer tujuh tahun lalu, karya-karya Didiet konsisten mengeksplorasi tenun dalam rancangannya yang terlihat jelas pada label IKAT Indonesia.
Bagi Didiet, merancang busana dari tenun yang otentik memerlukan suatu proses yang tidak sembarangan. Riset yang mendalam amat diperlukan. Ia berprinsip bahwa kita harus paham betul soal pakem dan aturan yang menaunginya, karena bersinggungan dengan budaya. Melalui karya-karyanya pun, Didiet membuktikan bahwa tenun bisa menjadi lebih dari kostum dan kain tradisional.
Melalui kepiawaiannya dalam merancanga, Didiet sukses mengeksplorasi tenun menjadi bahan yang familiar untuk dikenakan sehari-hari dan untuk kesempatan spesial lainnya. Lebih jauh lagi, Didiet juga sukses mempopulerkan tenun melalui kerjasamanya dengan berbagai institusi. Salah satunya adalah kerjasamanya dengan Starbucks Indonesia dalam merancang desain merchandise untuk perusahaan kedai kopi raksasa tersebut, dan yang baru saja diluncurkan adalah kerjasamanya dengan Bank BCA.


Didiet didaulat untuk merancang koleksi seragam kantor untuk salah satu korporasi bank terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Merancang seragam kantoran ini telah melalui proses yang cukup panjang. Banyak sekali unsur yang harus dipertemukan. Di sini saya berupaya mengawinkan kultur BCA dan filosofi kain tenun yang hidup dan diwariskan turun temurun oleh masyarakat pengrajin tenun ikat,” papar Didiet Maulana saat ditemui kumparanSTYLE dalam acara “Tenun Ikat, Indonesian Legacy into the Spotlight di Kafe BCA, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (9/07).

Bagi Didiet, merancang seragam untuk korporasi besar tentunya memiliki tantangan tersendiri, khususnya dari segi jumlah.
Namun, ia melihat hal ini sebagai suatu seni kolaborasi.
“Dalam proses desain kali ini yang terasa cukup berbeda tentu saja dalam cakupan jumlah. Disini kami melibatkan 500 tenaga penenun untuk menggarap 45 ribu meter kain yang diperuntukkan bagi 27 ribu karyawan BCA di seluruh Indonesia. Proses pengerjaan kain ini memakan waktu enam bulan dengan riset satu tahun sebelumnya. Selain dalam segi kuantitas yang besar, di sini saya juga harus cermat dalam mengakomodir keinginan klien. Terlebih lagi, ini adalah proyek dengan korporasi besar jadi sering bolak-balik diskusi sama klien,” papar Didiet.

Seragam tenun rancangan Didiet ini diketahui berasal dari pengrajin di desa Troso, Jepara. Dari segi motif, Didiet mengkombinasikan motif cengkeh dan motif mirroring yang dihadirkan dengan warna biru. Sedangkan dari proses pewarnaan, melalui proses yang tidak mudah karena dibuat dengan teknik pencelupan natural.
ADVERTISEMENT
“Demi mendapatkan warna biru ini tidak mudah. Diperlukan proses pencelupan tangan yang natural yang dilengkapi formula khusus. Alhasil warna biru yang dihaislkan semua seragam sama, tidak berbeda satu sama lain,” papar Didiet.
Sebagai info, rangkaian produk seragam yang digarap IKAT Indonesia by Didiet Maulana ini merupakan bagian dari sarupa (serupa) yakni segmen seragam yang diproduksi oleh IKAT Indonesia.