Dijual hingga Puluhan Juta, Ini Alasan Mengapa Tenun NTT Mahal

18 November 2017 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Franky Pemilik Anna Tenun Ikat NTT (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Franky Pemilik Anna Tenun Ikat NTT (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jika berbicara tentang kain wastra Nusantara, hanya satu kata yang terucap, yaitu indah. Dikelilingi kepulauan yang cantik nan mempesona, Indonesia memang dikenal sebagai salah satu negara dengan keberagaman budaya.
ADVERTISEMENT
Maka tak heran jika terdapat banyak kain wastra Nusantara dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah kain tenun songket NTT.
Memiliki warna yang kontras dengan detail motif berirama membuat tenun songket NTT sangat indah dipandang. Namun, tahukah kamu bahwa butuh proses panjang hingga sebuah songket terbentuk dengan indah?
Aneka Ragam Tenun NTT (Foto:  Gina Yustika Dimara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aneka Ragam Tenun NTT (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
Franky Mahabar, selaku pemilik gerai Anna Tenun Ikat NTT, yang ditemui kumparan di acara INDOCRAFT 2017 menjelaskan bahwa kain tenun songket memiliki variasi harga yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan proses, pemakaian warna, hingga tingkat kesulitan motif yang berbeda.
“Yang murah itu pewarnaannya dari kimia, kalau yang mahal, bahannya alami. Warna alam itu dari akar kayu, dedaunan, kulit kayu dan lain-lainnya,” jelas Franky.
ADVERTISEMENT
Franky menambahkan, bahwa proses pewarnaan itu dapat memakan waktu sampai satu tahun. Ia juga memastikan warna yang terbuat dari kimia dijamin keamanannya.
“Kalau motif kain yang besar ini, itu kan ada beberapa warna, dalam satu warna itu, pemantapan warnanya saja bisa sampai 3 bulan. Kalau ada 4 warna, lalu kalikan saja dengan 3. Ada 12 bulan. Satu kain tenun prosesnya bisa sampai satu tahun. Makanya itu yang buat mahal sampai puluhan juta,” jelas Franky.
Aneka Ragam Tenun NTT (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aneka Ragam Tenun NTT (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
Selain itu, tingkat kesulitan motif dapat menjadi salah satu faktor dari berbedanya harga tiap kain tenun. Apabila motif itu mudah, maka harga akan menjadi murah. Namun, jika sulit dan memakan waktu, maka harganya pun akan mahal.
ADVERTISEMENT
Gerai Anna Tenun Ikat NTT sendiri merupakan bisnis keluarga Franky. Ia menuturkan terdapat 12 rumah yang turut serta membangun bisnis kainnya ini. Masing-masing rumah, ada tiga orang yang berpartisipasi dalam proses penenunan.
Dengan suka cita, Franky menambahkan bahwa antusiasme masyarakat di INDOCRAFT 2017 cukup besar. Hal ini terbukti dengan cukup banyak barang miliknya yang terjual.
“Dari kemarin ya sudah lumayan lah. Ada yang beli harga 7,5 juta, ada juga yang 11 juta. Biasanya untuk dikoleksi atau dipajang kalau yang mahal-mahal,” tutup Franky.