Fungsi Mikronutrien Bagi Ibu Hamil demi Melahirkan Bayi yang Sehat

11 Agustus 2017 12:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu hamil perlu konsumsi makanan sehat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil perlu konsumsi makanan sehat (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Kebutuhan ibu hamil tentu berbeda-beda. Meskipun tetap perlu mengonsumsi makanan yang sehat, namun ternyata nutrisi yang dibutuhkan di tiap trimester berbeda, tergantung dari kondisi tubuh sang ibu.
ADVERTISEMENT
Jika di trimester pertama ibu hamil diperkenankan untuk mengonsumsi makanan apa saja selama mengandung nutrisi bagi ibu dan janin, namun memasuki trimester kedua, kebutuhan gizi meningkat. Asupan mikronutrien pun perlu diperhatikan oleh para bumil, mengingat zat gizi mikro ini sangat dibutuhkan, terutama saat para ibu sudah memasuki trisemester kedua.
Tak hanya untuk para bumil saja, namun mikronutrien juga wajib dikonsumsi bagi ibu yang sedang menyusui. Hal ini berguna untuk menambah kualitas ASI sang ibu.
Beberapa zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan menyusui di antaranya, zat besi, asam folat, kalsium, yodium, dan omega-3. Setiap zat gizi ini memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk menunjang kesehatan ibu dan janin.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pemaparan Assoc. Professor Dr. Lesley Braun, PhD yang ditemui kumparan (kumparan.com) pada Kamis (10/8) kemarin, berikut fungsi dari zat gizi mikro yang diperlukan oleh bumil:
1. Zat Besi
Makanan yang tinggi zat besi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Makanan yang tinggi zat besi (Foto: Thinkstock)
Kekurangan zat besi pada ibu hamil bisa menyebabkan anemia. Pentingnya asupan zat besi juga bisa mengurangi tingkat keguguran, bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) atau Low Birth Weight (LBW), serta kematian bayi. Zat besi juga mampu menjaga perkembangan dan pertumbuhan fisik bayi setelah lahir.
2. Asam Folat
Makanan yang mengandung asam folat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Makanan yang mengandung asam folat (Foto: Thinkstock)
Banyak produk kesehatan seperti suplemen yang menawarkan kandungan asam folat di dalamnya. Namun, ternyata tak banyak ibu hamil yang memedulikan pentingnya asupan asam folat. Padahal, asam folat bertindak sebagai kofaktor untuk reaksi penting dalam sel, mencegah neural tube defect (NTD) atau cacat bawaan yang timbul akibat ketidaksempurnaan penutupan tabung saraf selama pertumbuhan janin.
ADVERTISEMENT
3. Kalsium
Susu tinggi kalsium (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Susu tinggi kalsium (Foto: Thinkstock)
Hingga saat ini masih banyak ibu hamil yang enggan mengonsumsi susu saat masa kehamilan. Dilihat dari sisi medis, kandungan kalsium yang terkandung dalam segelas susu berfungsi bagi kesehatan tulang dan gigi, mencukupi kebutuhan kalsium tulang janin, dan mengurangi risiko pre-eklasmia atau hipertensi yang masih sering terjadi pada beberapa ibu hamil.
4. Yodium
Ilustrasi garam (Foto: Onefox/pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi garam (Foto: Onefox/pixabay)
Saat hamil, kebutuhan yodium meningkat hingga 50 persen. Namun, bukan berarti bahwa ibu hamil diperkenankan untuk mengonsumsi makanan asin dalam jumlah banyak.
Mengonsumsi yodium dalam jumlah yang pas saat masa kehamilan bisa memberikan manfaat kesehatan, seperti membantu perkembangan kemampuan motorik visual dan pendengaran. Selain itu, yodium juga mampu membantu perkembangan kognitif janin.
5. Omega-3
Ikan salmon tinggi omega-3 (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ikan salmon tinggi omega-3 (Foto: Thinkstock)
Dr. Lesley mengatakan bahwa ibu hamil harus mengonsumsi ikan minimal tiga kali dalam seminggu. Konsumsi ikan yang mengandung omega-3 tinggi, seperti salmon ternyata mampu memberikan nutrisi DHA yang dapat mendukung perkembangan neurodevelopment, terutama untuk otak dan mata bayi. Konsumsi DHA juga mengurangi risiko bayi lahir prematur, serta dapat mengurangi potensi perkembangan kognitif yang lambat.
ADVERTISEMENT