Kebiasaan Bangun Pagi Dapat Kurangi Risiko Kanker Payudara

8 November 2018 8:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bangun tidur dengan segar (Foto: dok.Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bangun tidur dengan segar (Foto: dok.Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Penelitian terbaru menemukan, perempuan yang terbiasa bangun lebih pagi memiliki risiko lebih rendah untuk terjangkit kanker payudara.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini merupakan hasil dari sebuah studi yang dilakukanUniversitas of Bristol, Inggris. Mereka membandingkan ratusan ribu data untuk menemukan bahwa orang yang terbiasa tidur awal dan bangun pagi memiliki risiko kanker payudara 40-48 persen lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang yang tidur larut dan bangun lebih siang.
Individu yang tidur lebih cepat di malam hari dan bangun lebih pagi akan mengawali hari-harinya dengan produktif. Lain halnya dengan individu yang tidur larut malam, mereka akan cenderung memulai aktivitas dalam kondisi mengantuk. Bahkan dalam penelitian sebelumnya, orang yang terbiasa dengan ritme tidur burung hantu (Terjaga di malam hari) memiliki mutasi gen yang terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara. Oleh karena itu tak heran perempuan yang bekerja di shift malam lebih rentan terkena kanker payudara.
ADVERTISEMENT
Menariknya dalam penelitian ini juga menemukan bahwa individu yang tidur terlalu lama, juga lebih berisiko didiagnosis kanker payudara sebesar 20 persen perjamnya.
Konsultasikan kepada dokter jika timbul gejala yang tidak biasa pada payudara Anda. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Konsultasikan kepada dokter jika timbul gejala yang tidak biasa pada payudara Anda. (Foto: Shutterstock)
Peneliti utama, Dr Rebecca dari Universitas Bristol, mengatakan bahwa penelitian tersebut menggunakan varian genetik yang terkait dengan preferensi orang yang tidur di pagi hari atau sore hari, seberapa banyak durasi tidur seseorang, dan sebagainya. Alhasil, peneliti dapat menyelidiki apakah sifat-sifat tidur ini memiliki kontribusi yang besar terhadap risiko peningkatan kanker pada tubuh, khususnya pada perempuan yang rentan terkena kanker payudara.
Meski penelitian berdasarkan waktu tidur ini belum sepenuhnya dikatakan benar, kepada Independent, Dr. Rebecca menyatakan masih harus mengembangkan penelitiannya dengan mengumpulkan beberapa preferensi lainnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh waktu bangun tidur terhadap pemicu kanker pada tubuh.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, lebih baik segera mengubah waktu tidur Anda dengan tidur lebih cepat dan bangun di pagi hari serta memiliki jam tidur yang cukup bagi tubuh untuk mengurangi risiko kanker.
Mammogram tidak menyebabkan kanker menyebar. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mammogram tidak menyebabkan kanker menyebar. (Foto: Shutterstock)
Penelitian tersebut pun turut direspon oleh Dr. Emma Pennery, direktur klinis di Breast Cancer Care, Inggris. Menurutnya, mengubah kebiasaan waktu tidur bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena tergantung pada rutinitas tiap individu yang berbeda-beda.
"Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk memahami mengapa karakteristik tidur dapat dikaitkan dengan risiko kanker payudara. Tetapi yang kami ketahui adalah menjaga berat badan tubuh, berolahraga dan minum alkohol dalam jumlah yang wajar dapat membantu mengurangi risiko kanker," ujar Dr. Emma Pennery, direktur klinis di Breast Cancer Care yang tidak turut terlibat dalam penelitian tentang kanker payudara tersebut.
ADVERTISEMENT