Pahami 6 Langkah Berikut Sebelum Memutuskan untuk Menikah Muda

25 Desember 2017 8:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pernikahan (Foto: Tom Pumford)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pernikahan (Foto: Tom Pumford)
ADVERTISEMENT
Menikah di usia muda memang tengah menjadi isu yang hangat. Bagaimana tidak? Sudah tak asing rasanya mendengar kabar kerabat yang berusia 18 tahun memutuskan untuk menikah. Tentu, hal itu menuai pro dan kontra di berbagai kalangan.
ADVERTISEMENT
Di usia berapapun kamu menikah, pernikahan adalah sebuah komitmen yang harus dijalani secara serius. Karena itu adalah sebuah janji, tak hanya menyangkut diri sendiri, namun janji yang menyambungkan dua keluarga. Lalu bagaimana pernikahan muda di mata psikolog?
"Nikah muda yang dimaksud ialah pernikahan di usia 17 sampai 22 tahun. Lebih muda dari rata-rata usia pernikahan Indonesia, 24 tahun. Saya ingin membedakan usia 17 tahun dengan 18 sampai 22 tahun, karena berdasarkan konvensi hak anak, 17 tahun masih termasuk 'anak', meskipun secara psikologis sudah masuk masa perkembangan remaja," jelas Psikolog Klinis, Pingkan C.B. Rumondor S.Psi., M.Psi., saat dihubungi kumparan (kumparan.com), beberapa waktu lalu.
Menurut Pingkan, sebelum kamu memutuskan untuk menikah muda, maka kenali tips dibawah ini, agar keputusanmu sesuai dengan yang kamu inginkan di masa depan. Apa saja?
ADVERTISEMENT
1. Pahami Institusi Pernikahan
Pernikahan tak selalu tentang kebahagiaan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pernikahan tak selalu tentang kebahagiaan (Foto: Thinkstock)
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah pelajari terlebih dahulu peran seorang suami dan istri. Kemudian, pikirkan juga peran sebagai ayah dan ibu.
Bicarakan hal ini kepada pasanganmu, pastikan bahwa kamu memiliki pemahaman yang sama dengannya. Tak lupa, kamu juga harus bicarakan rencana kehidupanmu di masa depan, seperti, masalah pendidikan dan pekerjaan. Lalu pikirkan, apakah pernikahan tersebut sejalan dengan rencanamu?
"Pahami juga bahwa pernikahan adalah institusi yang diharapkan kekal. Artinya, Anda bersama suami atau istri hingga akhir hayat. Termasuk, sudah tidak bisa melirik lawan jenis lain sepanjang hidup Anda yang masih muda ini. Apakah sudah siap dengan hal itu?," jelas Pingkan.
Pingkan juga menambahkan, pernikahan bukan sekadar 'bebas mengekspresikan cinta', tapi juga soal tanggung jawab dan komitmen. Kira-kira sudah sesuaikah dengan bayanganmu dan pasangan?
ADVERTISEMENT
2. Tentukan Tujuan Menikah
Pasangan serasi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan serasi (Foto: Pixabay)
Setelah kamu mulai memahami arti dari sebuah pernikahan, maka pikirkan apa tujuanmu untuk menikah. Kamu perlu mengerti untuk apa kamu menikah.
"Keluarga seperti apa yang ingin Anda bangun? Bicarakan hal ini dengan pasanganmu, lalu rumuskan tujuan bersama," jelas Pingkan.
3. Evaluasi Hubungan dengan Pasangan
com-Kencan Bersama Pasangan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Kencan Bersama Pasangan (Foto: Thinkstock)
Sebelum menikah, evaluasi terlebih dahulu apakah kamu sudah puas dengan pola hubungan yang ada bersama pasanganmu?
Ingatlah, bahwa pernikahan tidak akan mengubah pola yang ada dalam hubunganmu. Contohnya komunikasi.
"Benar, pola dalam suatu hubungan tak bisa diubah, Anda akan meneruskan pola tersebut. Meskipun Anda berdua akan berkembang bersama, ada baiknya pernikahan diawali dengan pola hubungan yang sehat," tambahnya.
4. Pelajari Keterampilan yang Diperlukan dalam Membina Pernikahan
Ilustrasi pernikahan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan. (Foto: Thinkstock)
Apabila kamu sudah mempelajari, memahami dan melakukan poin 1-2 di atas, maka artinya kamu sudah tahu, pola apa saja yang perlu kamu dan pasangan perbaiki.
ADVERTISEMENT
Tak lupa, pelajari juga keterampilan yang dibutuhkan agar kamu dan pasangan dapat membina pernikahan tersebut. Seperti komunikasi, mengelola stres, menjaga keintiman, dan mengelola waktu serta membuat rencana.
5. Pastikan Keputusan Menikah adalah Kemauan Sendiri
Menghargai pasangan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menghargai pasangan. (Foto: Thinkstock)
Menikah adalah sebuah komitmen yang harus dijaga sampai kapanpun. Menganggap bahwa pasanganmu adalah teman hidup dalam menjalani masa-masa tuamu, sehingga pastikan bahwa keputusan tersebut datang dari dirimu sendiri.
"Supaya kamu bisa menjalaninya tanpa terpaksa," jelas Pingkan.
6. Kenali Nilai Pasangan dan Keluarga Besarnya
Bertemu Orang Tua Pasangan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bertemu Orang Tua Pasangan (Foto: Thinkstock)
Tak hanya mengandalkan perasaan, evaluasi juga apakah pasanganmu sudah cocok dengan dirimu?
Selain mengenal pasangan, kenali juga keluarga besarnya. Apakah keluarganya sesuai dengan tujuanmu? Atau apakah cara keluarga pasanganmu dalam menghadapi hidup dan persoalan, sejalan dengan caramu?
ADVERTISEMENT
Jika tidak cocok, maka tanyakan pada dirimu sendiri, apakah kamu siap menjalani hidup dengan nilai tersebut?
Pastikan, bahwa kamu telah memikirkan enam poin diatas secara matang. Terkadang kita memang dibutakan oleh cinta, namun jangan terburu-buru. Kenali dirimu hingga kamu benar-benar siap menjalani pernikahan di usia muda.
Bagaimana menurutmu?