news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Riset: Bekerja Shift Malam dapat Tingkatkan Risiko Kanker pada Wanita

9 Januari 2018 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bekerja shift malam meningkatkan risiko kanker (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bekerja shift malam meningkatkan risiko kanker (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, bekerja di malam hari bisa jadi pilihan karena dianggap menyenangkan. Selain bebas dari kemacetan lalu lintas, suasana di malam hari juga cenderung sepi dan tenang, sehingga sangat efektif untuk mengerjakan seluruh pekerjaan kantor.
ADVERTISEMENT
Namun meski begitu, bekerja shift malam pada wanita tak selalu baik, lho. Dilansir Medical News Today, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa sistem kerja shift malam bagi wanita dapat meningkatkan risiko kanker.
Para peneliti menemukan bahwa wanita yang menjalani shift malam dalam jangka panjang, memiliki 1/4 persen risiko lebih besar terkena kanker, dibandingkan dengan wanita yang bekerja di waktu normal. Risiko kanker tersebut meliputi kanker kulit, kanker payudara, dan kanker paru-paru.
Penulis penelitian, Xuelei Ma, Ph.D., dari the West China Medical Center di Sichuan University, China, bersama rekan-rekannya, baru-baru ini melaporkan temuan mereka di jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kerja shift malam dapat mengganggu ritme sirkadian kita, yaitu jam internal dalam tubuh yang mengatur proses fisiologis selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pergeseran jam kerja sangat terkait dengan kondisi kesehatan yang buruk, seperti obesitas, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
Dalam studi baru tersebut, Xuelei dan rekan-rekannya berusaha untuk mempelajari lebih jauh mengenai keterkaitan antara kerja shift malam dengan risiko 11 tipe kanker.
Xuelei bersama rekan-rekannya melakukan analisis terhadap 61 penelitian, yang mencakup 3.909.152 peserta dan lebih dari 114 ribu kasus kanker. Para responden berasal dari berbagai belahan dunia, mulai dari Asia, Australia, Eropa, hingga Amerika Utara.
Hasil penelitian tersebut pun mengungkapkan, bahwa wanita yang bekerja pada sistem kerja shift malam yang dilakukan dalam jangka panjang, berisiko 19 persen lebih besar terkena kanker, dibandingkan dengan wanita yang tidak bekerja shift malam.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa wanita yang terlibat dalam sistem kerja shift malam dalam jangka panjang, memiliki risiko kanker kulit sebesar 41 persen lebih besar, risiko kanker payudara 32 persen lebih besar, dan 18 persen peningkatan risiko kanker saluran cerna.
Bukan itu saja, para peneliti juga melaporkan, bekerja shift malam selama 5 tahun, dapat meningkatkan risiko kanker payudara hinga 3,3 persen. Namun, mereka menuturkan, hal ini hanya berlaku untuk wanita yang tinggal di Amerika Utara atau Eropa saja.
"Studi kami menunjukkan bahwa kerja di shift malam dapat memicu risiko kanker umum pada wanita. Hasil ini dapat membantu, serta menerapkan tindakan efektif untuk melindungi risiko kanker pada wanita. Wanita yang bekerja di shift malam dalam jangka panjang harus menjalani pemeriksaan fisik dan skrining kanker secara teratur," tutur Xuelei.
ADVERTISEMENT
Ia juga berharap penelitian ini akan mendorong penelitian lain yang lebih besar, untuk menggali informasi lebih dalam perihal hubungan antara kerja shift malam dalam jangka panjang dan risiko kanker pada wanita.