Riset: Kunci Keharmonisan Hubungan adalah Menyukai Produk yang Sama

20 Agustus 2017 15:03 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan pergi berbelanja (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan pergi berbelanja (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang berpendapat langgenggnya sebuah hubungan romansa ditentukan dari kesamaan hal yang disukai oleh kedua pasangan. Setujukah kamu dengan pendapat ini?
ADVERTISEMENT
Dilansir Metro, sebuah hubungan dikatakan akan berjalan harmonis dan bertahan lama jika kedua insan sama-sama menyukai hal yang sama. Bukan kesamaan jenis musik, jenis makanan, apalagi jenis buku yang dibaca, namun para peneliti mengatakan bahwa menyukai brand atau merek yang sama adalah kunci dari keberhasilan sebuah hubungan.
Hmm...mungkin tak banyak dari kamu yang setuju dengan hasil penelitian ini. Namun ternyata berdasarkan penelitian dengan judul 'Coke vs Pepsi: Brand Compatibility, Relationship Power, and Life Satisfaction' yang diterbitkan pada Journal of Consumer Research menunjukkan bahwa menyukai merek yang sama bisa berdampak pada kebahagiaan pasangan yang sedang menjalin kasih.
Pasangan yang suka berbelanja (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan yang suka berbelanja (Foto: thinkstock)
Contohnya, jika kamu menyukai soda Coke dan pasangan kamu menyukai Pepsi maka perbedaan pendapat pun akan kamu temukan di sela-sela momen indah kalian. Perbedaan preferensi akan sebuah rasa dari kedua produk soda ini akan membuat kekuatan keseimbangan suatu hubungan menurun.
ADVERTISEMENT
"Jika kamu memiliki preferensi yang berbeda dengan pasangan, dan kamu adalah orang yang lemah dalam berargumen maka kamu akan merasa stuck dengan pandangan pasangan kamu akan suatu merek dan kamu harus dengan terpaksa menyetujui argumen pasangan kamu," terang salah satu peneliti, Danielle Brick.
"Semua pasangan tentu tak ingin merasakan perbedaan pendapat hanya karena sebuah merek saja, namun hal ini benar bisa memicu pertengkaran dan menyebabkan pasangan tak merasa bahagia," sambungnya.
Untuk mengetes teori ini, para peneliti melakukan sebuah tes sederhana dengan mengambil sampel dari beberapa merek termasuk produk minuman, cokelat, dan bahkan mobil. Dan hanya pasangan yang sudah menjalin hubungan lebih dari dua tahun yang boleh mengikuti tes ini.
Berbelanja produk yang sama (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Berbelanja produk yang sama (Foto: thinkstock)
Para peneliti menganalisis tingkat kekuatan hubungan serta tingkat kebahagiaan para pasangan. Hasilnya menunjukkan perbedaan merek sebuah produk dapat menurunkan kadar bahagia seseorang.
ADVERTISEMENT
Periset juga melakukan beberapa penelitian terhadap preferensi merek dan sukacita sebuah hubungan, hasilnya pun tetap menunjukkan jawaban yang terus menerus sama.
Meskipun perbedaan pendapat mengenai sebuah merek dapat memicu sebuah konflik, tapi Brick berujar perbedaan ini tak akan lantas membuat hubungan cepat berakhir.
"Perbedaan agama dalam sebuah hubungan memang bisa menyebabkan kandasnya sebuah hubungan, namun perbedaan merek produk tak akan membuat hubungan yang sudah dijalani selama 11 tahun berakhir begitu saja," papar Brick.
Sejatinya, sebuah hubungan akan bertahan lama jika kedua pasangan bisa menerapkan sikap pengertian satu sama lain.