Tradisi Lokal Warga Hong Kong Jadi Magnet Wisatawan Milenial

6 Desember 2017 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badan Pariwisata Hong Kong. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Badan Pariwisata Hong Kong. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hong Kong sedang rajin-rajinnya menarik wisatawan mancanegara. Makin kaya dengan spot Instagramable dan populer di media sosial, kaum milenial pun tak luput dari sasaran pariwisata mereka.
ADVERTISEMENT
Hal ini pun didukung dengan riset yang dilakukan oleh Badan Pariwisata Hong Kong (HKTB). Berdasarkan survei HKTB, pertumbuhan jumlah wisatawan yang berkunjung ke mencapat 7,1 persen. Sementara itu, sekitar 32 persen dari total wisatawan Hong Kong adalah milenial.
Oleh karenanya, HKTB memaksimalkan potensi penduduk lokal sebagai magnet wisatawan milenial dari mancanegara. “Kecenderungan pada milenial adalah saat berlibur, 86 persen mereka ingin mencari keunikan budaya setempat dan 69 persen ingin mencoba kuliner lokal,” jelas Simon Wong, Direktur Regional Asia Tenggara HKTB, saat ditemui kumparan(kumparan.com) di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (6/12).
Keunikan lokal yang bisa ditemukan di Hong Kong sangat variatif, mulai dari kuliner, arsitektur, hingga tradisi-tradisi setempat. Seperti Pohon Harapan Lam Tsuen di Desa Fong Ma Po misalnya. Tradisi berdoa yang dilakukan warga lokal di pohon ini kerap menjadi magnet turis mancanegara.
ADVERTISEMENT
Kuliner lokal Hong Kong pun tak kalah mencuri perhatian. Hal itu disetujui oleh Mullie, blogger sekaligus penulis buku My Fun Foodiary, saat ditemui kumparan di tempat yang sama.
“Makanan di Hong Kong itu enak-enak, bumbunya enggak tajam, dan cocok untuk lidah orang Indonesia. Seperti Kembang Tahu Hongkong, teksturnya itu lembut sekali dan enak. Harus antri panjang buat dapat,” tutur Mullie.
Selain membocorkan kuliner lokal Hong Kong favoritnya, Mullie juga merekomendasikan milenial agar menjajal transportasi publik, terutama trem yang sangat ikonik di Hongkong. Dengan begitu, kita akan semakin merasakan perspektif lokal warga Hong Kong. Tak hanya trem, milenial juga wajib mencoba naik sistem subway MRT dan Star Ferry untuk menjelajah Hong Kong.
ADVERTISEMENT
Ya, milenial memang cenderung mencari destinasi wisata yang anti-mainstream. Jika ingin lebih paham tentang histori penduduk Hong Kong, datang lah ke Mei Ho House, rumah susun pertama yang dibangun pemerintah pada 1950.
Bangunan tersebut dulunya digunakan untuk menampung warga yang rumahnya rusak pasca Perang Dunia II. “Kita bisa merasakan betapa susahnya hidup orang Hong Kong dulu, meskipun sekarang jadi metropolitan. Kamarnya kecil sekali, tidurnya di atas bunk bed,” cerita Mullie.
Jadi, destinasi wisata di Hong Kong ternyata tidak hanya Disneyland dan Victoria Peak. Banyak spot anti-mainstream yang bisa kamu gali agar melebur dengan warga lokal. Apalagi main ke Hong Kong tidak perlu visa. Yuk rencanakan!