36 Aplikasi Android Berbahaya yang Sembunyi di Balik Tulisan Arab

18 Juni 2020 10:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Google Play Store Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Google Play Store Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Aplikasi-aplikasi di sistem operasi Android memang rawan disusupi malware yang dapat membahayakan pengguna dan juga perangkatnya. Baru-baru ini, Google telah menghapus 36 aplikasi yang tergolong berbahaya dari Play Store.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan The Independent, 36 aplikasi yang dihapus Google dari Play Store ditemukan bertanggung jawab atas iklan yang tidak diinginkan dan membawa pengguna ke situs web berbahaya. Aplikasi itu juga mempunyai trik untuk mengelabui pengguna yang membuat para pengguna tidak bisa menghindari proses instalasi aplikasi berbahaya .
Para peneliti dari WhiteOps menemukan kode penipuan di sejumlah aplikasi kamera kecantikan, dengan nama-nama seperti "Yoroko Camera", "Beauty Collage Lite", "Rose Photo Editor & Selfie Beauty Camera" dan lainnya. Banyak aplikasi yang ditemukan berbahaya mendapatkan rating yang tinggi atau bintang lima, namun ada juga yang bintang satu.
Aplikasi Android. Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Secara keseluruhan, aplikasi-aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 20 juta kali, rata-rata 565.833 per aplikasi. Menurut peneliti, selalu saja ada aplikasi berbahaya baru yang muncul setiap 11 hari, lalu dihapus oleh Google setiap 17 hari.
ADVERTISEMENT
“Pada September 2019, pengembang telah mendapatkan 21 aplikasi berbahaya yang dihapus dan hampir semua aplikasi yang mereka terbitkan hingga saat itu, sehingga mereka menyesuaikan taktik. Penipu cenderung mengembangkan mekanisme yang lebih kuat untuk menghindari deteksi dan penghapusan," Kata peneliti WhiteOps.
Para pengembang aplikasi berbahaya ini, punya berbagai trik untuk mengakali Google. Mereka menyembunyikan file-file tertentu yang tidak dapat dibaca oleh alat Google, sehingga mempersulit untuk menemukan aktivitas berbahaya.
Patung Android di kantor Google Indonesia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Uniknya, mereka menggunakan karakter atau tulisan Arab untuk mengaburkan kode dalam aplikasi, yang secara substansial dapat mengurangi keterbacaan bagi orang-orang yang tidak terbiasa dengan bahasa Arab. Hal itu akan membingungkan peneliti mengenai bagaimana cara pelaku bekerja, karena tidak mendukung karakter unicode yang biasa digunakan untuk membuat aplikasi.
ADVERTISEMENT
Meski Google telah memberantas aplikasi berbahaya dari Play Store, tapi langkah ini tidak dapat menghapusnya dari smartphone secara otomatis.
Kamu perlu waspada jika 36 aplikasi ini ada di perangkatmu.Jika ada pengguna yang masih memiliki aplikasi ini di perangkatnya, disarankan untuk segera menghapusnya.
ADVERTISEMENT