4 Tips Hindari Penipuan di WhatsApp

26 Januari 2020 9:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Whatsapp  Foto: REUTERS/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Whatsapp Foto: REUTERS/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
WhatsApp merupakan salah satu aplikasi pesan terpopuler di Indonesia. Orang-orang kini mengandalkan WhatsApp sebaggai sarana komunikasi utama mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, tak jarang WhatsApp juga dimanfaatkan untuk tindak kejahatan oleh oknum tak bertanggung jawab. Penipuan kerap terjadi dengan WhatsApp sebagai salurannya. Kasus penipuan atau scam bisa berupa pesan yang didapatkan dari pihak ketiga yang tidak jelas, contohnya adalah spam, tipuan (hoaks), dan pengelabuan (phishing).
Direktorat Tindak Pidana Siber, satuan kerja yang berada di bawah Badan Reserse Kriminal Polisi Republik Indonesia (Bareskrim Polri), mencatat dalam situs patrolisiber.id ada 1.443 total aduan sepanjang Januari hingga Desember 2019.
Pantulan logo WhatsApp di mata. Foto: Dado Ruvic/Reuters
WhatsApp termasuk salah satu platform yang paling banyak diadukan dengan 431 laporan. Aplikasi pesan itu hanya kalah dari Instagram yang mendapat 534 laporan. Dengan banyaknya modus penipuan, pengguna WhatsApp diminta untuk waspada.
Ada beberapa langkah yang bisa diikuti untuk terhindar dari penipuan lewat aplikasi WhatsApp. Simak berikut ini.
ADVERTISEMENT

1. Perhatikan nama kontak dan gaya bahasa

WhatsApp merupakan platform yang terbuka. Siapa saja dapat berkirim pesan, tanpa harus menjadi teman. Tetapi, ini bisa mendatangkan bahaya, akan ada orang yang bisa memanfaatkannya untuk mengirimkan pesan dengan tujuan penipuan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah melihat nama kontak pengirim pesan yang tidak terdaftar di kontak ponsel.
Jika kamu menerima pesan dari seseorang yang tidak ada dalam daftar kontak, bisa melihat namanya dengan mengetuk nomor pengirim pesan. Nantinya, kamu akan masuk ke dalam info profil yang berisi nama, foto, dan status pengirim.
Selain itu perhatikan juga bahasa sang pengirim pesan. Gaya percakapan yang digunakan mungkin berbeda, seperti tutur bahasa yang dipilih, cara pengirim menjelaskan situasi, dan hal kecil lainnya yang membuat kita ragu.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa pula untuk menanyakan informasi tambahan dari sumber yang terpercaya. Setelah tahu bahwa ini salah satu modus penipuan, kamu bisa melaporkan dan memblokir pengirim tersebut dengan membuka chat > klik kontak atau nama grup > klik Laporkan atau Blok kontak.

2. Periksa kembali pesan tersebut dengan seksama

Ada banyak cara modus penipuan yang terjadi di WhatsApp. Biasanya modus yang terjadi akan terlihat serupa. Isi pesan yang dikirim terlihat sama, walaupun ada sedikit perubahan.
Berikut adalah beberapa karakteristik atau isi pesan yang harus dihindari.
- Mengandung kesalahan ejaan atau tata bahasa.
- Meminta kamu untuk mengetuk tautan atau link.
- Meminta kamu untuk membagikan informasi pribadi, seperti nomor kartu kredit dan rekening bank, tanggal lahir, kata sandi.
ADVERTISEMENT
- Meminta kamu untuk meneruskan pesan.
- Meminta kamu untuk mengklik tautan untuk "mengaktifkan" fitur baru.
- Menyatakan bahwa kamu harus membayar untuk menggunakan WhatsApp.
Contoh pesan penipuan di WhatsApp Foto: Dok. WhatsApp
Jangan pernah tergiur ketika mendapatkan pesan dengan iming-iming hadiah, jika itu meragukan. Pesan yang bertujuan menipu biasanya akan berisi ajakan untuk mengklik link tertentu dengan imbalan sesuatu, mulai dari uang, voucher, atau lainnya.
Jangan mengklik tautan atau memberi informasi pribadi apapun walaupun dengan imbalan hadiah. Link tersebut bisa saja dipakai untuk tujuan phishing atau menanamkan malware berbahaya bagi pengguna. Sebaiknya, kamu hapus pesan dari nomor yang tidak dikenal, segera hapus dan laporkan pesan tersebut.

4. Ubah pengaturan privasi WhatsApp

WhatsApp memiliki fitur yang bisa membuat penggunannya aman dan terlindungi dari modus penipuan. Caranya bisa ikuti rekomendasi di bawah ini.
ADVERTISEMENT
- Mengatur siapa yang dapat melihat informasi kamu dengan mengatur Terakhir Dilihat (last seen), Foto Profil, dan Status di dalam pengaturan privasi.
- Mengatur siapa yang dapat menambahkan kamu ke grup dengan membuka Setelan/Pengaturan dalam aplikasi, lalu ketuk Akun > Privasi > Grup dan pilih salah satu dari ketiga opsi berikut: “Kontak Saya Kecuali,” “Kontak Saya,” atau “Semua Orang.”
- Memberikan lapisan keamanan tambahan dengan mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah. Caranya? Untuk mengaktifkannya, buka Pengaturan lalu pilih Akun dan pilih Verifikasi Dua Langkah. Cara ini merupakan cara terbaik untuk melindungi data pribadi kamu di WhatsApp.