5 Peristiwa Sains yang Terjadi pada Hari Kemerdekaan Indonesia

17 Oktober 2017 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapal luar angkasa. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal luar angkasa. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini para ilmuwan menemukan adanya gelombang gravitasi dan cahaya yang terdeteksi pada 17 Agustus 2017. Gelombang gravitasi ini berasal dari tabrakan antara dua bintang neutron dan benda langit lain yang memancarkan cahaya.
ADVERTISEMENT
Namun tahu kah Anda, ada peristiwa sains lain loh yang juga terjadi pada tanggal 17 Agustus. Beberapa di antaranya adalah bencana alam yang kemudian menciptakan kekayaan alam lain yang kini kita nikmati.
1. Kapal laut penembus Antartika
Kapal laut Arktika. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal laut Arktika. (Foto: Wikimedia Commons)
NS Arktika adalah kapal laut pertama yang mencapai Kutub Utara. Kapal ini berhasil menembus Kutub Utara pada 17 Agustus 1977. NS Arktika beroperasi sejak tahun 1975 dan pensiun pada 2008 lalu.
Arktika sempat berganti nama menjadi Leonid Brezhnev, nama yang diambil dari Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet, Leonid Brezhnev yang meninggal dunia pada tahun 1982. Namun karena para kru kapal tidak menyukai nama tersebut hingga melakukan aksi mogok selama sepekan, akhirnya pada 1986 nama Arktika dikembalikan.
ADVERTISEMENT
Setelah 33 tahun menjadi kapal paling handal, menjadi kapal permukaan pertama yang mencapai Kutub Utara pada tahun 1977, dan kapal sipil pertama yang menghabiskan lebih dari satu tahun di laut tanpa berlabuh Arktika pensiun pada bulan Oktober 2008.
Kapal ini berlabuh di Atomflot, pangkalan nuklir dan dermaga di Murmansk, di mana kapal ini akan tinggal dia dan menjadi subjek penelitian penting sebagai kapal ekspedisi yang mampu bertahan lama dan menembus Kutub Utara.
2. Balon terbang Double Eagle II
Balon terbang Double Eagle II. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Balon terbang Double Eagle II. (Foto: Wikimedia Commons)
Double Eagle II tercatat sebagai balon terbang pertama yang melintasi samudra Atlantik. Dikemudikan oleh Ben Abruzzo, Maxie Anderson, dan Larry Newman, balon terbang ini mendarat di Miserey, dekat Paris, Prancis pada 17 Agustus 1978 setelah terbang selama 137 jam 6 menit.
ADVERTISEMENT
Saat terbang di atas Prancis, mereka mendengar melalui radio bahwa pihak berwenang telah menutup Le Bourget Airfield, tempat di mana mereka akan mendarat. Mereka akhirnya mendarat di sebuah ladang milik Roger dan Rachel Coquerel, di Miserey, 60 mil (97 km) barat laut Paris.
Kala itu pendaratan ditayangkan di televisi yang memperlihatkan kondisi jalan raya dan bahu jalan yang penuh sesak dengan mobil yang berhenti, karena masyarakat yang ingin melihat pendaratan balon terbang itu.
Gondola Double Eagle II dilindungi, tapi sebagian besar kayu dan grafiknya dicuri oleh pemburu souvenir.
3. Kapal luar angkasa Venera 7 penjelajah Venus
Venera 7. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Venera 7. (Foto: Wikimedia Commons)
Venera 7 adalah seri kapal luar angkasa yang dibangun Rusia sebagai kapal yang menjelajah Venus. Diberangkatkan dari Bumi pada 17 Agustus 1970, Venera 7 mendarat di permukaan Venus dan menjadi kapal luar angkasa pertama yang mendarat di planet lain dan mampu mengirim data dari Venus ke Bumi.
ADVERTISEMENT
Venera 7 memasuki atmosfer Venus pada 15 Agustus 1970. Saat pendaratan, parasut kapal tidak berfungsi sehingga meluncur dalam kecepatan tinggi dan jatuh tidak sesuai koordinat.
Meski begitu, Venera 7 tetap bisa memberikan data yang memperlihatkan kondisi permukaan Venus yang sayangnya tidak bisa terlihat karena tertutup kabut tebal. Namun kapal tersebut bisa memberikan gambaran bahwa kemungkinan kecil manusia bisa bertahan di Venus.
4. Gempa bumi Izmit
Gempa bumi Izmit. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Gempa bumi Izmit. (Foto: Wikimedia Commons)
Gempa bumi Izmit atau dikenal juga dengan nama gempa bumi Kocaeli, Gölcük, atau Marmara, terjadi pada 17 Agustus 1999 di Turki. Gempa ini berlangsung selama 37 detik, menewaskan sekitar 17.000 orang dan membuat sekitar setengah juta orang kehilangan tempat tinggal.
Pemerintah Turki sendiri mengklaim ada kemungkinan lebih dari 17.127 tewas dan 43.959 terluka, namun banyak sumber mengatakan bahwa jumlah korban tewas sebenarnya mungkin mendekati 45.000 orang tewas. Ada sekitar 120.000 rumah yang rusak, 30.000 rumah rusak berat, 2.000 bangunan lainnya roboh dan 4.000 bangunan lainnya rusak parah. 300.000 orang kehilangan tempat tinggal setelah gempa.
ADVERTISEMENT
Ada banyak kerusakan lain seperti pada jembatan dan bangunan lainnya di Jalan Raya Trans-Eropa, termasuk 20 jembatan, 5 terowongan, dan beberapa jembatan layang.
Gempa ini juga menyebabkan tsunami setinggi 2,5 meter yang menewaskan 155 orang.
5. Danau Quake
Danau Quake. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Danau Quake. (Foto: Wikimedia Commons)
Danau ini terbentuk akibat dari gempa bumi, tak heran jika danau ini kemudian diberi nama danau Quake (earthquake - quake lake).
Danau Quake ada di barat daya Montana di Amerika Serikat. Danau ini tercipta setelah gempa melanda pada 17 Agustus 1959 dan menewaskan 28 orang.
Saat ini, danau Quake berdiameter 58 meter dengan panjang mencapai 6 mil (9,7 km). Sebagian besar danau ini berada di dalam Hutan Nasional Gallatin.
ADVERTISEMENT
Saat itu Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter menyebabkan 80 juta ton tanah longsor, yang kemudian membentuk bendungan longsor di Sungai Madison. Gempa tersebut merupakan yang paling kuat yang pernah melanda negara bagian Montana.
Tanah longsor ini mencapai kecepatan 160 km/jam menuruni pegunungan Sheep Mountain dan menewaskan 28 orang yang sedang kemah dilereng gunung.