500 Juta Data Pengguna LinkedIn Bocor, Dijual di Forum Hacker Mulai Rp 29 Ribu

11 April 2021 9:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi aplikasi pencari kerja, linkedIn. Foto: MARTIN BUREAU/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aplikasi pencari kerja, linkedIn. Foto: MARTIN BUREAU/AFP
ADVERTISEMENT
Sebanyak 500 juta data pengguna LinkedIn bocor di internet. Saat ini, ratusan juta data tersebut tengah dijual di forum hacker.
ADVERTISEMENT
Penjualan data pengguna LinkedIn ini pertama kali dilaporkan pada hari Selasa (30/3) oleh situs berita dan penelitian keamanan siber CyberNews. Mereka melaporkan bahwa sebuah arsip termasuk ID pengguna, nama, alamat email, nomor telepon, jenis kelamin, gelar profesional, dan tautan ke profil media sosial lainnya sedang dilelang di forum hacker dengan banderol hingga empat digit.
Meski harga jualnya hingga ribuan dolar AS, si pedagang data yang bocor menawarkan sampel dengan harga murah. Pembeli bisa mendapatkan sampel tersebut dengan harga dua dolar AS atau sekitar Rp 29 ribu.
Menanggapi laporan ini, LinkedIn membantah bahwa tersebarnya ratusan juta data pengguna di forum hacker berasal dari kebocoran internal mereka.
Ilustrasi Hacker Foto: Thinkstock
"Kami telah menyelidiki dugaan kumpulan data LinkedIn yang telah di-posting untuk dijual dan telah menentukan bahwa itu sebenarnya adalah kumpulan data dari sejumlah situs dan perusahaan," kata LinkedIn dalam keterangan resminya.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan pelanggaran data LinkedIn, dan tidak ada data akun anggota privat dari LinkedIn yang disertakan dalam apa yang dapat kami tinjau.”
Berita kebocoran data pengguna LinkedIn muncul hanya beberapa hari setelah insiden kebocoran data 533 juta pengguna Facebook. Kebocoran yang terjadi pada 2019 dan terungkap baru-baru itu memuat nomor telepon, ulang tahun, email, dan informasi lain pengguna Facebook.
Meskipun jenis data tersebut kurang sensitif, informasi seperti nomor telepon masih dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk menargetkan korban mereka.
LinkedIn sendiri saat ini memiliki lebih dari 675 juta anggota, menurut situs web perusahaan. Berarti, sekitar tiga perempat informasi penggunanya telah tersebar dan diperdagangkan di forum hacker.
LinkedIn menyebut bahwa data yang dijual di forum hacker adalah hasil scraping, di mana pelaku mengumpulkan data dari halaman publik pengguna menggunakan bot.
ADVERTISEMENT
Namun, hal ini tak menghentikan LinkedIn dari investigasi hukum. Menurut laporan Bloomberg, otoritas privasi Italia telah memulai penyelidikan ke LinkedIn atas kejadian ini.