600 Karyawan Amazon Positif Virus Corona, 6 Orang Meninggal Dunia

15 Mei 2020 2:45 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Amazon. Foto: Ben Nelms/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Amazon. Foto: Ben Nelms/Reuters
ADVERTISEMENT
Seorang karyawan Amazon menganalisis serangkaian pemeriksaan tes virus corona yang dilakukan perusahaan terhadap para pekerjanya. Hasilnya, terungkap ada sekitar 600 karyawan yang positif terinfeksi virus corona jenis baru bernama SARS-CoV-2.
ADVERTISEMENT
Di antara 600 pekerja yang terjangkit COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona, ada enam orang yang dilaporkan meninggal dunia. Informasi ini diungkap oleh Jana Jumpp, seorang karyawan gudang Amazon, dalam sebuah acara 60 Minutes.
Jana Jumpp yang berusia 59 tahun sudah bekerja di Amazon selama lebih dari empat tahun, dengan penempatan kerjanya di gudang perusahaan cabang Indiana, AS. Dengan kondisi pandemi virus corona, ia memutuskan untuk mengambil jatah cuti dan berdiam di rumah karena mengkhawatirkan kesehatannya.
Selama di rumah, Jumpp melakukan riset kecil-kecilan melacak berapa banyak karyawan Amazon yang sudah terinfeksi virus corona. Data yang dikumpulkan berasal dari jumlah karyawan Amazon yang telah dites dan hasilnya positif COVID-19.
Ia juga menganalisis data tersebut yang dikumpulkan dari pesan otomatis rekan kerjanya di seluruh gudang Amazon di AS.
ADVERTISEMENT
“Angkanya bisa lebih tinggi dari itu. Tapi setidaknya kita sudah menemukan 600 kasus,” kata Jumpp dilansir IBTimes.
Mobil pengiriman Amazon Foto: Reuters
Amazon sendiri belum memberikan konfirmasi terkait jumlah kasus infeksi corona yang menimpa para karyawannya. Gara-gara isu tersebut, 13 jaksa agung meminta raksasa e-commerce itu untuk mengungkap data karyawannya yang positif terinfeksi COVID-19.
Mereka juga meminta perincian langkah-langkah kesehatan dan keselamatan yang dilakukan oleh Amazon dan bukti bahwa perusahaan telah mematuhi undang-undang cuti sakit berbayar negara.

Karyawan Amazon dipecat setelah protes soal minimnya perlindungan pekerja gudang selama pandemi corona

Selain menerima desakan dari jaksa agung, Amazon juga mendapat sorotan dari para senator AS. Ada sembilan senator AS, termasuk mantan calon presiden Elizabeth Warren, Bernie Sanders, dan Kamala Harris, yang telah menyurati pendiri sekaligus CEO Amazon, Jeff Bezos, meminta penjelasan soal pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan gudang yang melakukan protes karena kurangnya keamanan dan keselamatan kerja selama pandemi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, ada empat karyawan Amazon yang dipecat setelah mereka secara terbuka menyatakan keprihatinan tentang kondisi gudang dan para karyawannya selama pandemi pada Maret dan April 2020. Mereka adalah Chris Smalls, Bashir Mohamed, Maren Costa, dan Emily Cunningham.
“Untuk memahami bagaimana PHK dilakukan kepada karyawan yang menyampaikan kekhawatiran tentang kondisi kesehatan dan keselamatan— bukan merupakan pembalasan atas pengaduan, kami meminta informasi tentang kebijakan Amazon mengenai alasan kedisiplinan dan aturan pemutusan hubungan kerja karyawan,” tulis surat itu, dilansir Hindustan Times.
Amazon, toko online terbesar di dunia Foto: REUTERS/Mike Segar/File Photo
Selain itu, ada juga laporan bahwa Amazon memecat karyawan gudang yang melakukan aksi mogok kerja pada Hari Buruh. Para karyawan itu protes soal minimnya perlindungan dan keamanan yang sepatutnya di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pemecatan itu akhirnya mendorong salah satu bos Amazon, VP Software Engineer Tim Bray, untuk mengundurkan diri. Ia menilai bahwa perusahaan tersebut antikritik.
“Memecat orang yang mengkritik bukan hanya dampak dari kekuatan ekonomi makro, bukan juga unsur intrinsik dari fungsi pasar bebas. Ini adalah bukti adanya racun yang mengalir dalam budaya perusahaan. Saya memilih untuk tidak menyajikan atau meminum racun itu,” katanya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.