Ada Nama CEO Apple di Kertas 'Contekan' Mark Zuckerberg saat Bersaksi

Mark Zuckerberg bersaksi di depan sidang Komite (Foto: REUTERS/Leah Millis)

Mark Zuckerberg bertemu anggota Senat AS Komisi Perdagangan dan Hukum dalam kongres di Washington DC, AS, Selasa (10/4). Di sana ia berpenampilan layaknya seorang eksekutif dengan setelan jas dan dasi, menanggalkan pakaian kaus abu-abu dan celana jeans yang menjadi ciri khasnya.

Di hadapan para senator AS, pria berusia 33 tahun itu berusaha tetap tenang menjawab pertanyaan seputar isu penyalahgunaan data pengguna, serta menjelaskan aturan privasi di Facebook, selama lebih dari lima jam.

Namun, di tengah aksinya memberikan kesaksian, Zuckerberg melakukan kesalahan kecil. Cukup fatal bagi seorang petinggi perusahaan.

Suami dari Priscilla Chan meninggalkan catatan untuk membantunya menjawab pertanyaan senator di mejanya. Cukup lama kertas 'contekan' tersebut terbuka begitu saja, hingga fotografer Associated Press (AP) Andrew Harnik berhasil mengambil gambar foto beresolusi tinggi.

Sebagian besar catatan tersebut memberikan gambaran sekilas tentang pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan kepada Zuckerberg. Beberapa poin di contekan itu disampaikan selama persidangan, namun ada juga poin yang tidak ia utarakan di hadapan para senator.

Catatan tersebut juga menyinggung soal kompensasi, akuntabilitas, keanekaragaman, keterlibatan Rusia, serta CEO Apple Tim Cook yang pernah mengkritik penanganan Facebook atas skandal Cambridge Analytica

Ada beberapa poin yang tertulis dalam contenkan, seperti Facebook gratis untuk semua pengguna, kemiripan Apple dan Facebook yang sama-sama memberikan sejumlah informasi untuk bisa menggunakan layanan, hingga pentingnya menjaga informasi dengan standar yang sama.

"Banyak cerita tentang aplikasi yang menyalahgunakan data Apple, (tapi) Apple tidak pernah notifikasikan itu ke pengguna," tulis salah satu poin di catatan Zuckerberg.

Mark Zuckerberg bersaksi di depan sidang Komite (Foto: REUTERS/Aaron P. Bernstein)

Dalam pertemuan kali ini, Zuckerberg meminta maaf dan mengaku lalai dalam menjaga data penggunanya yang diambil secara tidak sah oleh perusahaan Cambridge Analytica untuk tujuan kampenye politik.

Ia juga mempertimbangkan Facebook versi berbayar yang bebas iklan, meningkatkan kemampuan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk membendung konten negatif, serta berjanji berbenah untuk memperbaiki masalah privasi, keamanan, dan demokrasi di Facebook, termasuk membatasi akses data yang akan dibagikan kepada pengembang aplikasi luar.