Ada Terjemahan Rasis soal Aceh dan Melayu, Google Minta Maaf

16 Oktober 2019 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi Google. Foto: Arnd Wiegmann/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Google. Foto: Arnd Wiegmann/Reuters
ADVERTISEMENT
Google Indonesia mendapatkan surat terbuka dari seorang warga Aceh bernama Haikal Afifa. Surat terbuka itu berisi keberatan Haikal terhadap layanan Google Translate yang dianggap menampilkan frasa bernada rasis saat dipakai untuk menerjemahkan dari bahasa Jawa dan Melayu ke Bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa terjemahan yang menurutnya salah. Mulai dari 'Suku Aceh' yang diartikan sebagai 'Suku yang Sakit' saat diterjemahkan dari bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia. Selain itu, ada terjemahan lainnya yang salah, misalnya 'anak Melayu' yang diartikan 'bajingan'.
Kesalahan juga ada pada penerjemahan dari bahasa Jawa ke Melayu dan Jawa ke Inggris. Contohnya, 'anak Melayu' diartikan sebagai 'anak lelaki jalang' dalam terjemahan Jawa ke Melayu. Lalu, 'anak Melayu' diartikan sebagai 'son of a bitch' saat diterjemahkan dari bahasa Jawa ke Inggris.
Surat terbuka Forum Masyarakat Melayu dan Aceh kepada Google, terkait terjemahan yang berbau diskriminasi atau etnik. Foto: Dok. Istimewa
Dalam surat terbukanya, Haikal membeberkan setiap terjemahan yang salah dan menyinggung rasial tersebut. Contoh lainnya ada lebih banyak dari yang telah diberikan di atas.
“Kenapa kita protes dan layangkan keberatan, karena kita tidak ingin persoalan ini bias dan menimbulkan konflik horizontal sehingga bisa merusak persatuan bangsa,” kata Haikal saat dikonfirmasi kumparan, Selasa (15/10).
ADVERTISEMENT
Menanggapi surat terbuka dari Haikal, pihak Google Indonesia menyampaikan permintaan maafnya. Dalam keterangan yang diterima kumparan, Feliciana Wienathan selaku Communication Manager Google Indonesia mengakui ada kesalahan yang terjadi di Google Translate.
"Kami telah menyadari bahwa ada kesalahan terjemahan di Google Translate dan kami meminta maaf kepada siapa saja yang mungkin merasa tidak nyaman oleh terjemahan ini. Kami saat ini sedang meneliti hal ini dan mengerjakan perbaikan segera," ucap Feliciana.
Google berjanji akan memperbaiki terjemahan-terjemahan yang salah tersebut.
Haikal sendiri merasa terhina atas hasil terjemahan yang ditampilkan Google tersebut. Ia menilai Google Translate telah melecehkan orang Aceh.
“Marwah kami merasa telah dihina, direndahkan, didiskriminasi dan diperlakukan rasis oleh layanan Google Terjemahan tersebut. Karena dalam bahasa, budaya, dan nilai hidup kami tidak pernah terdapat arti dari frasa seperti yang diterjemahkan oleh layanan tersebut," ucap Haikal.
ADVERTISEMENT