AirAsia Bangun Bisnis Ojek Online, Saingi Grab dan Gojek

31 Maret 2021 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi AirAsia. Foto: BEAWIHARTA/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi AirAsia. Foto: BEAWIHARTA/REUTERS
ADVERTISEMENT
Grab dan Gojek tampaknya bakal kedatangan satu pesaing baru dalam bisnis ojek online di Asia Tenggara. Maskapai penerbangan AirAsia dilaporkan serius untuk masuk ke dalam bisnis transportasi online (ride hailing).
ADVERTISEMENT
Rencana ini disampaikan langsung oleh CEO AirAsia Tony Fernandes dalam sebuah wawancara dengan media lokal The Edge Weekly. Ia mengatakan, AirAsia akan membuka unit bisnis baru ojek online di Malaysia.
“Saya punya delapan tahun dari Grab untuk belajar darinya. Saya tidak perlu membuang uang, dengan eksperimen, membangun teknologi, melatih pengemudi, dan melatih pasar untuk memesan… mereka (Grab) telah melakukan itu semua untuk saya,” kata Fernandes, Selasa (30/3). “Model ojek online telah dibangun. Semua orang di Malaysia tahu cara menggunakannya.”
Menurut laporan Deal Street Asia, keputusan AirAsia masuk ke bisnis ojek online ini merupakan langkah untuk mengembangkan super app, seperti yang telah dimiliki Grab dan Gojek. Pengembangan bisnis ini juga ditujukan untuk menutup kerugian bisnis penerbangan di masa pandemi COVID-19, di mana AirAsia rugi 590,72 dolar AS pada kuartal keempat 2020.
Ilustrasi pesawat AirAsia. Foto: Lim Huey Teng/REUTERS
Sebelumnya, AirAsia memang sudah merambah bisnis baru selain penerbangan. Sejak akhir tahun lalu, misalnya, AirAsia telah membuka layanan antar makanan bernama AirAsia Food di Malaysia dan Singapura. Mereka juga kini tengah menguji layanan antar makanan via drone di Malaysia.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, masih sedikit yang diketahui soal ojek online dari AirAsia. Juru bicara perusahaan mengatakan kepada Deal Street Asia bahwa “pengumuman layanan baru akan disampaikan pada waktunya.”

Ojek online AirAsia pede lawan Grab

Tony Fernandes menyebut, dia tidak terpengaruh bersaing dengan raksasa ojek online seperti Grab dan tidak berpikir sudah terlambat untuk ikut serta dalam bisnis ride-hailing.
Fernandes pun percaya diri kalau dia dapat bersaing dengan Grab. Dia bilang, ada keuntungan menggabungkan layanan maskapai penerbangan dengan ojek online. Sebab, setiap penumpang pesawat yang pergi ke atau dari bandara tentu membutuhkan taksi.
“Kami tidak meluncurkan layanan ride hailing pada awal Covid-19, kami meluncurkannya di akhir. Pasar menginginkan persaingan. Ketika kami membeli AirAsia dengan dua pesawat, Malaysia Airlines memiliki pangsa pasar 98 persen atau mungkin lebih,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Bagaimana kamu bersaing dengan Grab? Setiap penumpang yang tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur akan melihat saya sebelum orang lain. Sebelum taksi, sebelum Grab. Ketika kamu memesan penerbangan, kamu memesan taksi.”
com-Tony Fernandes. Foto: Dok. kumparan
Menurut Malay Mail, Grab saat ini menjadi pemimpin pasar ojek online di Malaysia, berkat pembatalan Gojek masuk ke sana. Selain itu, ada penyedia layanan ojek online lain yang lebih kecil di Malaysia, seperti MyCar, EzCab, Dacsee, Riding Pink, dan MULA.
Fernandes menyebut bahwa pihaknya telah berencana untuk mengumpulkan lebih banyak modal untuk mendanai usaha ojek online-nya. Dia mengeklaim memiliki investor yang telah menyatakan minat untuk berpartisipasi.
Dia pun merasa bahwa bisnis ojek online bukan sesuatu yang asing bagi AirAsia.
ADVERTISEMENT
“Kami perusahaan pertama di Malaysia, saya berani katakan, yang menggunakan internet untuk menjual produk kami,” kata dia. “Orang-orang lupa kami perusahaan digital jauh sebelum Grab, Shopee, Fave, dan Gojek.”