Pemilu AS 2020-Pemilu Amerika Serikat-Donald Trump

Akun Donald Trump Muncul Saat Cari Kata 'Loser' di Twitter, Kok Bisa?

9 November 2020 9:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih di Washington, AS, Sabtu (7/11). Foto: Carlos Barria/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih di Washington, AS, Sabtu (7/11). Foto: Carlos Barria/REUTERS
ADVERTISEMENT
Netizen Twitter baru-baru ini dihebohkan dengan hasil pencarian Twitter. Ketika kita mengetikkan ‘loser’ (pecundang) di tab pencarian Twitter, maka saran akun yang keluar pertama adalah Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Donald Trump sendiri baru saja kalah di pemilu AS 2020. Presiden AS ke-45 itu kalah suara dari Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden AS era Barack Obama.
Lalu, mengapa akun Donald Trump muncul paling atas ketika kata 'loser' dicari di Twitter?
Pencarian kata kunci 'loser' (pecundang) di Twitter bakal memunculkan akun Donald Trump sebagai usul yang pertama kali keluar. Foto: Screenshot Twitter
Twitter mengatakan, hasil pencarian itu secara otomatis dibuat berdasarkan bagaimana netizen menggunakan istilah di tweet mereka pada saat itu. Ini bukan sesuatu yang dilakukan Twitter dengan sengaja, tetapi tergantung pada algloritma platform mereka.
“Jika akun sering disebutkan di samping istilah tertentu, istilah tersebut dapat muncul secara algoritma bersama sebagai asosiasi,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan kepada Reuters. “Asosiasi ini bersifat temporal dan selalu berubah berdasarkan cara orang men-tweet.”
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Rabu (4/11). Foto: Carlos Barria/REUTERS
‘Loser’ atau pecundang sendiri dipakai netizen untuk menegur Trump, presiden kontroversial yang selama bertahun-tahun telah menggunakan Twitter untuk mencela orang-orang yang dianggapnya sebagai "pembenci dan pecundang".
ADVERTISEMENT
Donald Trump pun tampaknya tak suka dilabeli sebagai pecundang. Ia enggan menerima hasil Pemilu AS 2020 dan berkicau mengaku menang dengan suara terbanyak pada Sabtu (7/11) lalu.
Twitter sendiri kemudian mengintervensi kicauan tersebut. Platform media sosial itu menambahkan pernyataan di bawah tweet itu dengan bunyi “Sumber resmi mungkin tidak menyebut perlombaan saat ini di-Tweet”. Ketika pernyataan itu diklik, muncul sejumlah kicauan jurnalis dan pemberitaan media yang memberi konteks atau bahkan melawan klaim Trump.
Joe Biden dipastikan akan menjadi Presiden Amerika Serikat ke-46. Berdasarkan hasil penghitungan suara, Biden bersama wakilnya Kamala Harris telah meraup 279 suara elektoral sedangkan Trump dan wakilnya Mike Pence mendapat 214 suara elektoral. Ia menang karena syarat minimal menang dalam Pemilu AS, yakni mampu mengantongi 270 suara elektoral.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten