Aplikasi Chatting Ini Ramai Dipakai Demonstran Kematian George Floyd

Protes kematian George Floyd. Foto: REUTERS/Mike Blake

Aplikasi chatting menjadi salah satu hal penting untuk mengorganisir suatu gerakan, termasuk dalam aksi protes dan demo. Dalam aksi protes kematian George Floyd di AS, ada aplikasi chatting yang ramai dipakai para pendemo dalam berkoordinasi.

Aplikasi itu adalah Signal, yang diklaim aman mereka gunakan dan bebas dari sadap. Jumlah pengunduh aplikasi Signal meroket sejak 25 Mei, bertepatan dengan tanggal penangkapan dan pembunuhan George Floyd.

Jumlah download aplikasi Signal meningkat menjadi 121 ribu kali dan berhasil memecahkan rekor jumlah download harian untuk aplikasi itu. Menurut laporan App Annie, peringkat popularitas aplikasi Signal juga meningkat ke peringkat 126, dari peringkat sebelumnya, 963.

Lalu apa alasannya para para pendemo menggunakan aplikasi Signal? Jawabannya ialah karena aplikasi itu memiliki sistem keamanan end-to-end encryption yang diklaim tidak bisa ditembus oleh pihak ketiga, termasuk pihak Signal itu sendiri.

Aplikasi chatting Signal Foto: Signal

Sebenarnya, sistem keamanan enkripsi juga terdapat di aplikasi chatting seperti WhatsApp, Telegram dan iMessage. Namun ‘kesaktian’ sistem keamanan aplikasi Signal dianggap lebih kuat dibanding semua aplikasi populer itu.

Signal berupaya untuk meminimalisir data yang disimpan tentang penggunanya. Adapun data-data yang disimpan di perusahaan ialah tanggal dan waktu pengguna mendaftar aplikasi dan tanggal terakhir ketika pengguna terhubung ke layanan.

Aplikasi ini juga memiliki fitur yang secara otomatis akan menghapus pesan yang dikirim dan yang sudah dibaca, seperti di Snapchat. Jadi, pengguna hanya akan dapat melihat pesan terbaru.

Signal juga baru saja mengumumkan fitur baru berupa tools untuk blur foto dan melindungi identitas orang dalam foto.