Apple Developer Academy ke-4 di Indonesia Akan Dibuka, Lokasinya di Bali

16 April 2024 18:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apple memperluas investasinya di Indonesia, meningkatkan peluang bagi pengembang, pelajar, dan pengusaha yang ingin merintis kariernya di industri aplikasi iOS yang sedang berkembang di wilayah ini. Foto: Apple
zoom-in-whitePerbesar
Apple memperluas investasinya di Indonesia, meningkatkan peluang bagi pengembang, pelajar, dan pengusaha yang ingin merintis kariernya di industri aplikasi iOS yang sedang berkembang di wilayah ini. Foto: Apple
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apple resmi mengumumkan akan membuka Developer Academy keempatnya di Indonesia, sebagai bagian dari perluasan investasinya dalam pengembangan talenta digital lokal. Kali ini, lokasi baru yang dipilih adalah Bali.
ADVERTISEMENT
Apple Developer Academy, atau Apple Academy, merupakan program pelatihan talenta teknologi informasi (information technology/IT) untuk pengembangan aplikasi Apple. Akademi sudah dibuka di Indonesia sejak 2018, bermitra dengan institusi pendidikan tinggi lokal, yakni Binus di Bumi Serpong Damai (BSD), Universitas Ciputra di Surabaya, dan Infinite Learning di Batam.
Para siswa akan mempelajari dasar-dasar pemrograman serta kompetensi profesional, desain, dan pemasaran selama sembilan bulan. Mereka juga diberdayakan dengan serangkaian keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi yang memberikan dampak bagi ekonomi aplikasi iOS yang sedang berkembang pesat di Indonesia.
Untuk Apple Academy di Bali, kampus yang ditunjuk bakal menerima pendaftaran tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari seluruh dunia. Calon peserta tidak dibatasi latar belakang pendidikan maupun pengalaman pemrogramannya.
ADVERTISEMENT
Pembukaan Apple Developer Academy di Bali bakal diresmikan oleh sang CEO perusahaan, Tim Cook. Bos Apple ini dikabarkan akan menyambangi Indonesia pada Rabu (17/4) besok.
“Kita sering melihat bahwa sebaris kode dapat mengubah dunia, dan di Indonesia, kami berinvestasi pada kreativitas dan kemampuan mereka yang bertekad untuk membuktikan hal itu,” kata Cook dalam pernyataan resmi, Selasa (16/4).
CEO Apple, Tim Cook. Foto: Reuters/Stephen Lam
Program ini telah diikuti oleh lebih dari 2.000 calon pengembang. Sebanyak 90 persen lulusannya disebut telah mendapatkan pekerjaan di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, e-commerce, transportasi, keberlanjutan, dan lain sebagainya.
Alumni nantinya juga dapat berpartisipasi dalam program edukasi dan sumber daya Apple lainnya, seperti Apple Developer Center di Singapura dan Apple Entrepreneur Camp yang menawarkan bimbingan, inspirasi, dan wawasan tambahan dari tim ahli dan teknisi Apple.
ADVERTISEMENT

Para Jebolan Apple Academy di Indonesia

Apple Academy di Indonesia menerima peserta dari berbagai latar belakang personal dan profesional. Peserta jebolan program sejauh ini berasal dari 90 kota di Indonesia, dengan rentang usia 18 hingga 50 tahun.
Mary Santoso, misalnya, ikut Apple Academy di usia 38 tahun pada 2022 lalu. Dia mendirikan WonderJack, game iPad ramah neurodiversitas yang melatih fungsi eksekutif dan proses mental untuk anak-anak.
Timnya kini berkolaborasi dengan berbagai lembaga pendidikan, termasuk sekolah inklusif di Surabaya, untuk meneliti dan menelaah dampak aplikasi ini.
"Sebagai seorang ibu rumah tangga, Apple Developer Academy membantu saya bertransformasi dan fokus pada misi saya untuk membantu anak-anak yang menghadapi tantangan belajar yang serupa dengan yang dihadapi oleh putri saya,” ujar Mary.
Mary Santoso, pendiri WonderJack, bergabung dengan Apple Developer Academy di Indonesia pada tahun 2022 di usia 38 tahun. Foto: Apple
Kemudian, ada Graciela Gabrielle, Jessi Febria, dan Yafona Hutabarat yang bergabung Apple Academy di BSD untuk mengembangkan aplikasi navigasi dalam ruangan pertama di Indonesia yang membantu tunanetra dan yang memiliki penglihatan kurang baik agar dapat bepergian secara mandiri. Aplikasi PetaNetra buatannya menggunakan jalur augmented reality untuk menyarankan rute paling aman dan cepat, dengan mempertimbangkan objek seperti dinding hingga pola lantai.
ADVERTISEMENT
Tim ini telah menjalin kemitraan dengan lembaga ternama, termasuk Perpustakaan Jakarta, untuk memetakan ruangan dan meningkatkan fitur aplikasinya.
"Saya sangat bersyukur bisa menemukan rekan satu tim yang sangat suportif dan berkomitmen tinggi di akademi ini," tutur Gabrielle, CEO dan salah satu pendiri PetaNetra, yang orang tuanya merupakan penyandang tunanetra.
Apple mengatakan ratusan ribu pengembang di Asia Tenggara telah membuat lebih dari 90 ribu aplikasi di App Store. Selain membangun perusahaan rintisan (startup) di Indonesia, banyak jebolan Apple Academy bergabung dengan perusahaan terkemuka di seluruh dunia.
Rais Mohammed Najib dan Denis Wibisono, misalnya, alumni Apple Academy ini sekarang memimpin tim pengembangan iOS untuk Bank Mandiri, salah satu bank terbesar di Indonesia. Hampir 40 persen tim pengembangan iOS di bank ini adalah lulusan Apple Developer Academy.
ADVERTISEMENT
"Belajar di akademi ini semakin mengobarkan minat saya pada pengembangan aplikasi iOS,” kata Denis.
Apple Developer Academy didirikan pertama kali di Brasil pada 2013 silam. Selain ekspansi ke Indonesia, program juga sudah berkembang ke banyak lokasi lain di seluruh dunia, seperti Korea Selatan, Arab Saudi, Italia, dan Amerika Serikat.