news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apple Didenda Rp 373 M Karena Sengaja Bikin iPhone Lawas Jadi Lemot

10 Februari 2020 7:14 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi Apple. Foto: Heinz-Peter Bader/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Apple. Foto: Heinz-Peter Bader/Reuters
ADVERTISEMENT
Pemerintah Perancis baru-baru ini menjatuhi sanksi denda kepada Apple. Produsen iPhone itu didenda 25 juta euro (sekitar Rp 373 miliar) karena dianggap tak menginformasikan kepada penggunanya kalau update iOS bisa bikin iPhone lama jadi lemot.
ADVERTISEMENT
Sanksi ini diberikan setelah salah satu lembaga persaingan usaha dan anti-penipuan konsumen milik Kementerian Ekonomi Perancis menyelidiki kasus ini selama lebih dari 2 tahun.
"Setelah penyelidikan oleh Direktorat Jenderal Persaingan, Konsumsi, dan Penindasan Penipuan (DGCCRF) dan setelah persetujuan Jaksa Penuntut Umum Paris, Apple setuju untuk membayar denda 25 juta (euro) dalam konteks transaksi kriminal," kata DGCCRF dalam pernyataan resmi mereka, dikutip dari MacRumors, Minggu (9/2).
"Sejak tanggal 5 Januari 2018, Kantor Kejaksaan Paris menyelidiki keluhan asosiasi terhadap Apple, DGCCRF telah membuktikan bahwa pemilik ‌iPhone‌ tidak diberitahu bahwa pembaruan sistem operasi iOS (10.2.1 dan 11.2) yang mereka instal cenderung memperlambat pengoperasian perangkat mereka," sambung mereka.
Trio iPhone 11 Pro Max, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11. Foto: Jason Lee/Reuters
Sebelumnya, pada 2017 lalu, Apple sempat mengejutkan publik karena mengakui bahwa mereka sengaja membuat iPhone lama jadi lemot jika update software ke iOS terbaru. Pengakuan ini mereka sampaikan setelah penelitian dari Primate Labs, perusahaan yang menciptakan program uji coba performa ponsel Geekbench, menunjukkan bahwa performa iPhone cenderung menurun seiring bertambahnya usia perangkat.
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan Apple, lemotnya iPhone lawas disebabkan oleh update software yang mereka berikan untuk 'memperhalus' performa baterai. Langkah tersebut mereka ambil guna memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggannya.
"Baterai lithium-ion menjadi kurang mampu memasok energi saat berada dalam kondisi dingin, daya baterai yang rendah (low battery), atau bertambahnya usia, sehingga menyebabkan perangkat secara tiba-tiba bakal mati untuk melindungi komponen elektroniknya," jelas Apple pada Desember 2017 silam.
iPhone 8 (kiri) dan iPhone 7. Foto: REUTERS/Issei Kato
Perusahaan asal Cupertino, AS, itu pun diketahui tetap menerapkan kebijakan yang sama sejak mereka mengkonfirmasi praktik. Beberapa iPhone yang terdampak adalah sebagai berikut:
-iPhone 6, 6 Plus, 6S, 6S Plus
-iPhone SE
-iPhone 7 dan 7 Plus
-iPhone 8 dan 8 Plus menjalankan iOS 12.1 atau lebih tinggi
ADVERTISEMENT
-iPhone X menjalankan iOS 12.1 atau lebih tinggi
-iPhone XS, XS Max dan XR menjalankan iOS 13.1 atau lebih tinggi
Meski demikian, Apple tampaknya mulai berbenah diri. Menurut perusahaan, versi iOS yang ada saat ini menawarkan informasi yang lebih jelas kepada konsumen tentang kapan manajemen performa perangkat mereka akan bekerja.
"Efek manajemen kinerja pada model baru mungkin kurang terlihat karena desain perangkat keras dan perangkat lunak yang lebih maju," kata Apple dalam blog perusahaan, Rabu (8/1).